Menurut KBBI, dedikasi adalah pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran demi berhasilnya suatu usaha atau tercapainya sebuah tujuan. Dan kata tersebut cocok disematkan kepada Best Player Liga 2 Indonesia 2017, Irfan Jaya. Ya, Irfan didatangkan pada sesaat setelah manajemen Persebaya meresmikan Iwan Setiawan sebagai pelatih Persebaya.
Digadang-gadang bakal bersinar bersama Persebaya dan mampu membawa hingga promosi ke Liga 1, hal tersebut bukanlah tanpa alasan. Karena Irfan pada musim 2016 mampu menjadi Top Skor TSC U-21 bersama PSM Makassar U-21. Bahkan talenta Irfan sudah bersinar sejak bermain bersama Persiban Bantaeng dan tim PON Sulsel.
Bersama Iwan Setiawan, Irfan sempat dicoba untuk menjadi penyerang tunggal di depan. Tepatnya saat Dirgantara Cup. Namun posisi tersebut bukanlah tempat yang nyaman untuk dia tempati. Meskipun mencetak gol dari tendangan bebas yang cantik, namun kontribusinya masih belum benar-benar memuaskan. Hingga pada beberapa pertandingan awal Liga 2 dan uji coba, Irfan dimainkan menjadi penyerang tunggal, namun hasilnya masih belum memuaskan.
Bahkan ketika Iwan Setiawan dipecat, dan diganti oleh caretaker Ahmad Rosyidin, Irfan masih belum mendapatkan tempat utama di skuad Persebaya, dan harus puas duduk di bangku cadangan. Dan ketika Persebaya menunjuk Alfredo Vera menjadi pelatih pada bulan Ramadhan, coach AV menemukan talenta Irfan sebenarnya ada di penyerang sayap seperti yang biasa dia mainkan ketika di PSM Makassar U-21 maupun Persiban Bantaeng.
Irfan menunjukkan kesungguhan, kerja keras, dan konsentrasi ketika dipercaya sebagai starter atau memulai start dari bangku cadangan. Irfan Jaya menunjukkan dedikasinya kepada Persebaya dan kepada Bonek-Bonita yang selalu tanpa lelah mendukung Persebaya untuk mewujudkan mimpi bersama, lolos liga 1 dan juara liga 2!
Dan Persebaya pun sempat dibuat Irfan Jaya-isme, hal tersebut bukanlah tanpa alasan. Karena di babak 16 besar semenjak Irfan Jaya absen karena cedera, Persebaya pun score-less dengan seri tanpa gol menghadapi Semeru FC dan PSBS Biak, dan kalah 0-1 lawan Kalteng Putra. Hingga di babak 8 besar Irfan Jaya kembali dari cederanya dan meledak dengan mencetak gol kemenangan melawan PSIS Semarang. Puncaknya adalah saat di semifinal dan final. Ketika melawan Martapura FC, Irfan mencetak 2 gol dan 1 asis, dan melawan PSMS Medan mencetak 2 gol dan menasbihkan namanya menjadi Best Player liga 2 Indonesia 2017.
Irfan Jaya, mengajarkan kita bahwa dedikasi lebih penting dari sekadar posisi. Start dari bangku cadangan sekalipun tidak masalah asalkan kita memberikan dedikasi yang tinggi untuk apa yang dicita-citakan bersama. Entah bermain bersama Rishadi Fauzi maupun Riky Kayame, Irfan Jaya mampu memberikan dedikasi yang tinggi untuk Persebaya agar menjadi juara. Sesuatu yang mungkin jarang terdengar pada pemain muda di Indonesia.
Remember the name, Irfan Jaya! Wani!