Sebelum membaca lebih panjang ini hanyalah tulisan yang sangat subjektif. Penulis tidak mengerti taktik dalam sepak bola dan menulis hanya karena cinta Persebaya dan apa yang dilihat selama Liga 2 kemarin. Jadi mohon maaf sekiranya tulisan tulisan ini kurang obyektif.
Persebaya sampai menjadi juara Liga 2 setelah melalui perjalanan panjang. Total ada 24 game yang dilewati dengan dua kali mengalami kekalahan. Satu kekalahan di game kedua putaran pertama grup saat melawat ke Martapura. Kekalahan kedua justru dialami di kandang sendiri pada game terakhir babak 16 besar saat menjamu Kalteng Putra.
Saat ini semua tim yang berada di Liga 1 sedang mempersiapkan diri menyusun skuad masing-masing. Perburuan pemain dan pelatih sangat menarik. Baik pemain asing maupun lokal. Sayangnya budaya di Indonesia sangat jarang terdengar berapa harga kontrak ataupun transfer pemain. Padahal akan lebih baik jika suporter atau fans mengetahui nilai kontrak dan gaji pemain sebagai partner klub untuk alat control terhadap pemain agar bekerja sungguh-sungguh.
Dari apa yang bisa dilihat, ada beberapa pemain yang menurut penulis kurang berkontribusi lebih. Jika tidak boleh menyebut untuk tidak diperpanjang kontraknya. Ada juga yang semestinya diperpanjang kontraknya. Kenaikan gaji dan nilai kontrak suatu pemain sangat wajar. Apalagi mereka sudah memberikan prestasi kepada Persebaya. Hanya sudah semestinya dengan nilai yang wajar.
Saat ini Persebaya mempunyai 27 pemain termasuk tiga orang penjaga gawang. Sebagian besar pemain berusia di bawah 25 tahun sesuai regulasi operator liga sebelum kompetisi Liga 2 mulai. Artinya skuad Persebaya yang ada relatif berada dalam usia muda. Jika menilik regulasi Liga 1 musim lalu maka Persebaya juga diperbolehkan mempunyai pemain asing.
KIPER
Persebaya mempunyai tiga kiper yakni Dimas Galih Pratama, Miswar Saputra, Samuel Reimas. Ketiganya sudah mempunyai caps pada Liga 2 lalu. Jika Dimas Galih pada awal kompetisi sampai pertengahan menjadi pilihan utama maka Miswar menjadi pilihan pada setengah kompetisi akhir. Sangat berimbang untuk keduanya. Samuel Reimas menjalani debut saat menghadapi Mojokerto Putra di akhir babak delapan besar.
BELAKANG
Banyak pilihan dan alternatif yang dimiliki Alfredo Vera untuk sektor belakang utamanya posisi bek tengah. Ada Andri Muliadi, Fandry Imbiri, Rachmat Irianto, M Syaifudin, R Juliandri, Abdul Azis, M. Irvan, Said Mardjan, dan Abu Rizal Maulana. Nama terakhir berposisi asli sebagai seorang gelandang. Said Mardjan adalah rekrutan terbaru saat memasuki babak 16 besar. Sementara Rachmat Irianto banyak menghabiskan waktunya bersama timnas U19 asuhan Indra Sjafri saat itu.
TENGAH
Salah satu sektor di mana Persebaya sangat melimpah stok pemainnya. Dengan kualitas yang merata dan banyak memudahkan pelatih meracik komposisi pemain. Kombinasi senior dan junior ada di sektor tengah. Rendi Irwan, Misbakhus Solikin, Kurniawan Karman, Muhammad Hidayat, Adam Maulana, Mei Handoko Prasetyo, M Sidik Saimima, Rangga Muslim, dan Nerius Alom.
Saat Mei Handoko stagnan permainannya, Adam Maulana meningkat pesat dan mendapatkan kepercayaan bahkan tampil di partai final. Dua pemain muda internal ini sangat potensial. Nerius Alom sering mendapat sorotan karena permainanya belum klop dengan Persebaya. Sementara Solikin masih cedera kaki yang cukup lama istirahat. Solikin adalah top skor Persebaya musim ini dengan 12 gol.
DEPAN
Irfan Jaya dan Rishadi Fauzi menjadi aktor penting dalam babak delapan besar hingga partai final. Selain mereka berdua, Persebaya mempunyai Oktavianus Fernando, Thaufan Hidayat, Yogi Novrian, dan Riky Kayame. Semua mempunyai kualitas yang hampir sama. Thaufan Hidayat sempat cidera lama dan kembali mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya. Hanya Thaufan Hidayat yang tidak berkontribusi gol. Cedera panjang yang membuatnya hanya bermain sebanyak 8 kali.
***
Dari ketiga sektor tersebut semua ada kelebihan dan kekurangan. Setelah partai final, Alfredo mengatakan keinginannya agar semua pemain dipertahankan. Ini tentu kabar baik bagi tim dan pemain. Manajemen beserta tim pelatih akan melakukan evaluasi berdasarkan kebutuhan dan kontribusi terhadap tim.
Di Liga 1 Persebaya akan menghadapi tim yang lebih kuat dan pengalaman. Diperlukan persiapan dan perhitungan yang matang untuk bisa bersaing di Liga 1. Kebutuhan pemain level atas dengan pengalaman yang lebih sangat diperlukan. Jasa pemain asing juga bisa digunakan sesuai regulasi. Gerak cepat dan cermat pasti sudah dilakukan. Semua juga memperhatikan kuota pemain yang harus didaftarkan ke operator liga nanti
Melihat kontribusi selama Liga 2, beberapa pemain yang mungkin bisa dipinjamkan terlebih dahulu jika memang akan dikontrak ulang. Opsi ini diambil untuk memberi banyak kesempatan bermain dan pengalaman bagi pemain yang bersangkutan. Apalagi nanti jika jadi mengambil pemain asing. Mereka adalah Abdul Azis, Rachmat Juliandri, Mei Handoko Prasetyo, dan Yogi Novrian. Ini tentu dengan asumsi bahwa semua pemain akan dipertahankan alias dikontrak ulang. Akan sangat sayang jika potensi Mei Handoko misalnya lebih banyak dicadangkan. Opsi peminjaman bisa klub Liga 1, Liga 2.
Semoga skuad Persebaya di Liga 1 nanti bisa kompetitif. Sebagai tim promosi tentu akan merasakan atmosfir yang sangat berbeda dengan Liga 2. Menghadapi tim yang secara pengalaman jauh lebih banyak dan pertandingan yang juga lebih kompetitif. Berjuanglah dan berjayalah. Persebaya selamanya!