Di tengah kelangkaan tiket Celebration Game, Bonek dikejutkan oleh poling yang diadakan akun twitter Jawa Pos. Dalam poling tersebut, ada pilihan tiga pemain asing yang mungkin cocok membela Persebaya. Tiga pemain itu adalah Rohit Chand, Shohei Matsunaga, dan Otavio Dutra.
Meski hanya poling, ini membuat kaget Bonek di dunia maya. Pertama, mungkin karena Bonek sedang fokus celebration game. Kedua, karena sosok Dutra. Saat itu juga, muncul hastag #MenolakDutra untuk menunjukkan jika Bonek menolak kehadiran pemain asal Brazil itu di Persebaya. Berbagai komentar penolakan terhadapnya semakin meluas di semua sosial media.
Dutra pernah membela Persebaya saat mengikuti kompetisi Indonesia Premier League (IPL) 2013. Saat itu Dutra termasuk pemain asing baru yang datang di Indonesia. Setelah Persebaya dimatisurikan federasi, Dutra malah membela klub yang memaksakan diri bernama “Persebaya”. Klub itu berubah nama beberapa kali mulai dari Persebaya United , Bonek FC, Bhayangkara Surabaya United, sampai akhirnya diakuisisi penuh menjadi Bhayangkara FC.
Jika mengikuti kiprah Dutra sejak akhir periode di Persebaya (IPL) sampai di Bhayangkara FC pasti akan mengetahui mengapa Dutra ditolak meluas oleh Bonek. Secara skill dan taktik harus diakui Dutra salah satu yang terbaik di tanah air. Tetapi era itu sudah lewat. Secara usia juga sudah melewati masa emas. Yang paling ditolak Bonek diyakini adalah faktor di luar lapangan atau non teknis.
Manajemen Persebaya harus banyak berdiskusi dengan semua stakeholder Persebaya . Bukan untuk intervensi hak penuh pelatih. Tetapi Bonek sangat mencintai Persebaya. Dan Bonek sangat tahu siapa Otavio Dutra.
Demi Persebaya yang lebih baik, secara pribadi penulis juga sepakat menolak kehadiran Dutra. Walau ini masih poling, tetapi melihat banyak kabar dan kedekatan Dutra dengan pelatih Persebaya, Alfredo Vera, di akun instagram sangat wajar menduga hal ini menjadi kenyataan.
Semoga ini hanyalah kabar burung.
Persebaya selamanya!