Surat Terbuka Azrul Ananda di Mata Dosen Komunikasi

Foto: Tribunnews.com
Iklan

EJ – Surat terbuka Presiden Persebaya, Azrul Ananda, membuat pendapat di kalangan Bonek menjadi terbelah. Ada yang setuju dan ada yang menentangnya. Yang setuju mengatakan jika apa yang dilakukan Azrul merupakan langkah tepat agar Persebaya cepat move on. Sementara yang kontra menyayangkan isi surat terbuka yang terkesan menyudutkan Andik. Terbukti banyak hujatan yang dialamatkan kepada Andik usai surat terbuka itu keluar.

Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Fajar Junaedi mempunyai sudut pandang sendiri mengenai permasalahan antara manajemen Persebaya dan Andik Vermansah.

BACA:  Azrul Ungkap Alasan Menulis Surat Terbuka

Menurut dosen berambut gondrong ini, persoalan ini merupakan persoalan komunikasi. Di sisi lalin, hakekat komunikasi adalah berbagi makna (share of meaning), bukan saling menjatuhkan.

Sebagai salah satu institusi, Persebaya sebaiknya mengelola tata kehumasan (public relations) dengan memilah informasi apa yang layak disampaikan ke publik, baik fans, media massa, maupun pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya.

Iklan

“Tujuan komunikasi dalam perspektif public relations adalah relasi yang baik antara institusi. Dalam konteks ini Persebaya dengan berbagai stakeholder. Ini berbeda dengan tujuan jurnalistik yang ingin mengabarkan semua hal kepada publik,” kata Fajar Jun, sapaan akrabnya kepada EJ.

BACA:  Surat Terbuka, Manajemen Persebaya, dan Strategi Konfrontasi

“Jadi lebih dari sekedar berpikir dikotomis antara benar atau salah. Persoalan tata kelola public relations perlu menjadi perhatian,” lanjut penulis buku Merayakan Sepakbola ini.

Saat ditanya soal bagaimana seharusnya langkah manajemen beserta Andik dalam bersikap, dia mengatakan agar kedua pihak bisa mengakhiri polemik ini dengan baik. (rd)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display