Bonek sebagai Simbol Perdamaian

Jakmania bersama Bonek dan suporter yang tergabung dalam Aliansi Suporter Indonesia. Foto: Bonek Malaysia
Iklan

Kultur persepak bolaan Indonesia semakin tahun semakin melaju pesat. Khususnya yang ditunjukkan oleh para suporter di klub tanah air tercinta ini. Sekarang penilaian kualitas suporter dinilai dari kreatifitasnya tentunya ini adalah sebuah bentuk positif untuk menjadikan sepak bola Indonesia lebih maju.

Kita tahu bahwa klub-klub Indonesia dikenal memiliki pendukung yang fanatik dan berjumlah besar seperti Bonek, Bobotoh, Jakmania, Brigata Curva Sud, hingga Northside Boys pendukung Bali United yang semakin hari semakin menunjukkan kreatifitasnya.

Berbeda dengan beberapa tahun silam di mana hubungan antar suporter sangat buruk. Banyaknya tawuran antar suporter, penjarahan, hingga kerusuhan membuat citra suporter kian buruk di mata masyarakat. Namun kini telah berubah seperti halnya Bonek yang hingga saat ini terus memperjuangkan untuk bisa menjadi yang terbaik dan menghilangkan citra buruk di mata masyarakat.

Suporter yang suka buat onar, tawuran, rusuh, dan yang identik dengan hal-hal negatif, mungkin itulah jawaban masyarakat yang awam jika ditanya tentang Bonek. Berbeda halnya jika hal itu ditanyakan kepada suporter masa kini. Maka jawabannya Bonek adalah suporter yang loyalis, fanatik, dan tentunya memiliki basis massa yang banyak.

Iklan

Jalan panjang Bonek di persepak bolaan Indonesia mungkin adalah cerita terbaik di antara suporter lain. Dimulai pada 9 Maret 2017 ketika Persebaya berlaga untuk pertama kalinya setelah divakumkan PSSI. Bonek menunjukkan perubahannya dengan tidak menyanyikan lagu yang mengandung unsur rasis. Ini adalah sesuatu yang luar biasa di dunia supporter. Padahal ketika Persebaya 4 tahun tidak berlaga di kompetisi resmi, suporter rival terus mencaci. Dan kini, Bonek menunjukkan kedewasaannya dengan membalas lewat sebuah kreativitas. Tidak berhenti sampai di situ, setelah Persebaya diakui kembali oleh federasi, Bonek terus melakukan perubahan demi perubahan yang bersifat positif melalui penggalangan dana korban bencana, bakti sosial di panti asuhan, hingga penyambutan suporter lain ketika melintasi Kota Pahlawan.

Jakmania dan Curva Boys adalah saksi keramahan Bonek yang dilakukan saat mereka akan awaydays ke Madura. Sambutan itu merupakan bukti bahwa Bonek akan terus menyebarkan perdamaian kepada seluruh suporter tanah air. Di Liga 2 kemarin pun Bonek telah mengunjungi kota-kota lain untuk pengawal sang pahlawan, seperti Madiun, Yogyakarta, Jember, hingga Bandung. Kota-kota tersebut merupakan saksi bisu bahwa Bonek yang sekarang lebih dewasa, tidak ada penjarahan, tawuran, maupun berbuat onar. Bila ada Itu pun hanya “sekelompok kecil” yang mengatasnamakan Bonek tanpa memperdulikan mayoritas Bonek yang akan terkena dampaknya.

Banyaknya chants yang mengandung perdamaian pun terus disuarakan lantang di saat Persebaya berlaga juga menjadi pelopor bagi suporter lain untuk terus menyebarkan perdamaian. Suporter yang dulu mempunyai citra yang buruk dan membuat masyarakat takut akan kerusuhannya kini telah menjadi sebuah simbol perdamaian yang menjadi pelopor terciptanya keharmonisan persaudaraan antar suporter. (*)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display