EJ – Persebaya sempat tertinggal satu gol dari Persebaya lewat tendangan penalti Bryan Cesar menit 43. Selama 37 menit, Persebaya berusaha menyamakan kedudukan namun masih gagal. Rishadi Fauzi-lah yang akhirnya menyamakan kedudukan lewat gol sundulannya. Gol itu membuat Persebaya bangkit dan mencetak dua gol lewat sang kapten, Rendi Irwan.
Banyak yang memuji kepiawaian pelatih Persebaya, Alfredo Vera, membalikkan keadaan. Apa sebetulnya yang membuat Persebaya bisa comeback melawan tim Beruang Madu? Alfredo rupanya sempat geram kepada para pemainnya karena belum bisa menjalankan instruksinya dengan benar. Pelatih asal Argentina ini terlihat emosi saat water break babak kedua. Dengan suara keras, dia terus menginstruksikan para pemain untuk fight agar bisa mencetak gol.
“Saya sedikit (emosi). Harus. Kita harus bangun pemain. Kadang-kadang harus bicara sedikit keras biar mereka bisa rasa apa yang terjadi di lapangan. Kadang terjadi bagus, kadang (jelek),” ungkap Alfredo kepada para wartawan.
Meski bermain jelek terutama di awal pertandingan, Alfredo tidak mau menyalahkan para pemainnya. “Semua yang terjadi di lapangan tanggung jawab saya. Kalau kita kalah saya yang salah. Karena pemain ikut yang saya minta, bisa jadi bagus, bisa tidak. Tapi semua jatuh ke saya,” tambah Alfredo.
Saat ditanya tentang penampilan Rendi, Alfredo mengatakan jika semua pemainnya bagus. “Kita tahu semua pemain punya kualitas bagus. Siapa saja bisa cetak gol, bisa bikin pertandingan seperti tadi. Rendi, selamat buat dia. Tadi dia tampil luar biasa dan bisa bantu tim buat menang,” pungkasnya.
Persebaya yang sudah dipastikan lolos ke semifinal masih menunggu lawan di babak yang akan digelar di Samarinda. Laga semifinal akan digelar pada Kamis, 1 Maret 2018. (iwe)