EJ – Pada pertemuan lawan mantan klubnya, Iwan Setiawan harus mengakui kekalahan timnya. Borneo FC menyerah 0-1 lewat gol Rishadi Fauzi dan harus puas menempati peringkat IV.
Iwan mengungkapkan jika pertandingan melawan Persebaya adalah pertandingan yang berat setelah melakoni empat pertandingan. “Seperti yang disampaikan pemain kami, ini tidak mungkin mengingat kompetisi diselenggarakan dalam waktu yang cepat,” kata pelatih asal Medan saat konpers usai pertandingan.
“Kami kecewa tidak bisa meraih hasil maksimal melawan Persebaya. Kekalahan ini menjadi bahan evaluasi membangun tim memasuki Liga 1 nanti,” lanjutnya.
Kelelahan dituding sebagai penyebab kekalahan. Dia juga menyoroti timnya yang kalah passing dan adu sprint. “Kalau bisa lebih fokus, kita bisa memanfaatkan penggalangan organisasi menyerang dan bertahan,” ungkap Iwan.
Dia menilai peluang timnya lebih banyak meski penguasaan bola lebih banyak dipegang Persebaya.
Menanggapi pertemuannya dengan mantan anak asuhnya. Iwan mengatakan jika dia merasa nyaman. “Buat saya nyaman sekali karena pemain Persebaya adalah anak-anak saya. Kita sangat akrab. Semoga kehormanisan ini bisa berlanjut di lain waktu,” ucapnya.
Saat ditanya tentang Irfan Jaya, Iwan mengatakan jika dalam briefing para pemainnya sudah diberitahu jika dia adalah salah satu pemain berbahaya. “Misalnya kita kalah kualitas individu satu lawan satu, apa yang kita bisa buat. Kita lihat satu lawan satu Irfan Jaya lebih unggul. Ini problem tapi kita tak punya pilihan karena pemain andalan, (Abdul) Rachman, terkena kartu merah. Kualitas individu kalah dibanding Persebaya,” pungkasnya. (iwe)