Blessing Game Yang Membuat Pusing

Iklan

Saat kerinduan sudah mendekati puncak dan terhempas jatuh rasanya tidak bisa digambarkan. Begitulah yang terjadi pada hampir semua bonek saat ini. Adalah Blessing Game yang memicunya.

Seremonial yang intinya adalah peluncuran skuad dan jersey Persebaya musim 2018. Dikemas dengan tema yang bisa diartikan memberkati atau berdoa bersama untuk kelancaran tim. Acara ini sudah sangat ditunggu oleh Bonek dan pecinta Persebaya. Rindu melihat kesayangannya diresmikan dan siap berlaga dengan seragam kebesarannya. Bagaikan acara penobatan seorang prajurit kerajaan untuk maju ke medan laga.

Hempasan sakitnya Bonek adalah tatkala acara yang mengundang klub dari pulau Borneo Sarawak FA (Malaysia) mengumumkan harga tiket. Terutama, tiket fans yang dibanderol seharga Rp.50.000. Tentu saja sangat sangat mahal hanya untuk apa yang disebut Blessing Game.

Sebuah penggalan lagu Dewa 19 yang berjudul “Bukan Cinta Manusia Biasa” cukup pas menggambarkan situasi Bonek terhadap Persebaya saat ini.

Iklan

Ku tetap mencintaimu masih
Meski kau tak cinta aku
Ku tetap merindukan
Meski kau tak pernah merasa
Sedikit pun untuk merindukan aku

Mahal atau tidaknya sebuah harga sesuatu memang sangat relatif. Setiap orang bisa melihat dan menimbang dari berbagai sisi. Tetapi yakinlah mayoritas Bonek bukan dalam posisi dengan ekonomi yang mencukupi. Apalagi saat akan mentransfer jiwa dan nyali ke-bonek-annya pada generasi berikutnya. Misal seorang bapak mengajak dua anak dan istrinya tentu menjadi sangat berat.

Melihat dari sisi panpel tentu saja banyak hal sehingga menentukan harga tiket tersebut. Pertama mesti untuk biaya operasional pertandingan, termasuk match fee untuk tim tamu yang tentu saja tidaklah murah. Mengapa harus dengan tim luar negeri? Apa keuntungannya?

Presiden klub selalu mengatakan akan membuat Persebaya yang sustainable. Sangat sepakat dengan pernyataan tersebut. Tentu dengan cara yang bertahap dan tentu saja juga lebih beradap terhadap Bonek utamanya. Pertandingan nanti akan disiarkan oleh sebuah stasiun televisi nasional. Ini tidak gratis dan berbayar. Artinya Persebaya mendapatkan nominal uang yang tidak sedikit. Ini mungkin yang dijual oleh Persebaya kepada televisi dengan mengundang tim asing. Dalam acara tersebut pastinya akan juga diumumkan deretan sponsor yang akan mendukung Persebaya dalam Liga 1 nanti. Sponsor tentu juga berharap akan kedatangan ribuan Bonek memenuhi Gelora Bung Tomo dan tentu saja ad board dan jersey Persebaya tersorot televisi.

Protes Bonek langsung berseliweran di media sosial begitu pihak official merilis harga tiket Blessing Game. Tidak ada yang salah dalam hal ini pada Bonek. Mereka mempunyai hak bersuara dan memberi kritikan ataupun masukan. Bayangkan saja yang naik tinggi justru tiket fans. Tiket di Liga 2 seharga Rp 35.000 dan Celebration Game Rp 40.000.

Bagi pemegang Bonek Card memang digratiskan. Tetapi lagi-lagi mayoritas Bonek belum mampu membeli Bonek Card walaupun tidak full seasons. Belum lagi dalam penentuan harga ini tidak sekalipun ada sosialisasi sebelumnya. Memang untuk urusan harga menjadi hak sepenuhnya pihak panpel. Bukan hal yang jelek semestinya ada komunikasi dengan bonek sebagai partner sesama stakeholder Persebaya.

Komunikasi lagi-lagi menjadi kunci antara manajemen dengan Bonek. Liga 1 sebentar lagi akan dimulai. Jadikan Blessing Game sebagai pemanasan atau jembatan baru untuk komunikasi dan hubungan yang lebih baik lagi. Bukan ajang untuk mencari momentum yang hanya menguntungkan klub tapi mencampakkan  bonek.

Bonek dan manajemen sudah pasti tidak ingin Persebaya hancur terutama dari sisi financial. Yakinlah. Carilah jalan terbaik bagi keduanya dengan duduk bersama dan berdiskusi sama rata. Manajemen selalu yakin Bonek akan selalu memenuhi tribun stadion. Tapi yakinlah jika kurang komunikasi dengannya bonek bisa mempunyai sikapnya sendiri.

Bergandeng tanganlah. Dalam sebuah novelnya Eka Kurniawan menulis, seperti dendam rindu harus dibalas tuntas.

Persebaya Selamanya.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display