Ingat, Bonek adalah Ruh Persebaya

Aksi koreo 3D Bonek Tribun Kidul. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Berdoa sebelum memulai sesuatu adalah menjadi sebuah kewajiban bagi manusia yang berkeyakinan adanya Tuhan YME. Seperti halnya saat siswa akan ujian nasional di sekolah seringkali diadakan doa bersama siswa. Juga ketika seseorang akan membangun rumah ada acara tumpengan. Demikian pula acara-acara lain. Tak terkecuali Persebaya yang akan mengawali langkah di kompetisi Liga 1.

Minggu depan tepatnya 18 Maret 2018, Green Force akan merilis tim untuk musim kompetisi 2018 di Liga 1 dengan menggelar Blessing Game. Laga dengan mengundang klub asal Malaysia, Sarawak FA. Menurut rencana akan dimainkan sore hari pada pukul 15.30 WIB. Seremonial laga seperti ini adalah keempat kalinya. Pertama adalah Homecoming Game, Anniversary Game, dan Celebration Game. Semua ada makna tersendiri dalam setiap acara yang dilakukannya.

BACA:  Menjaga Harapan untuk Persebaya

Selama menyelenggarakan laga-laga seremonial banyak sekali masalah yang muncul dan menjadi pelajaran yang berharga bagi panpel. Mulai pelayanan terhadap suporter, lokasi parkir, distribusi tiket sampai kebobolan tiket palsu. Dan masih ada beberapa yang lainnya. Evaluasi dan perbaikan sudah mulai menunjukkan hasil dengan adanya progres dari acara pertama, kedua, dan ketiga. Tentu ini menjadi hal penting untuk bersiap menyongsong Liga 1.

Dalam Blessing Game nanti problem muncul bahkan sejak empat hari sebelum acara dilakukan. Bonek bersuara bahwa harga tiket Blessing Game terlalu tinggi. Pembandingnya adalah harga saat kompetisi resmi Liga 2 ataupun saat Celebration Game lalu. Ini tentu harus secepatnya diselesaikan dengan bijaksana. Jadikan tontonan Persebaya terjangkau oleh masyarakat dari semua lapisan ekonomi. Kemampuan setiap keluarga Bonek berbeda-beda. Segala profesi semua ada yang menjadi seorang Bonek. Juga dari anak-anak sampai orang tua.

Iklan
BACA:  Membangun Asa Harapan Juara Tetap Ada

Sepak bola olahraga rakyat banyak yang sebisa mungkin bisa menjadi hiburan sendiri bagi warga. Industrialisasi klub sepak bola memang tidak bisa dihindari. Semua membutuhkan dana yang tidak sedikit. Temukan titik tengah yang bisa menjadi penyeimbang antara kepentingan bisnis dan suporter dalam hal ini Bonek. Persebaya dan Bonek adalah satu. Persebaya hidup karena ada bonek. Bonek tanpa Persebaya akan kesepian. Ruhnya Persebaya adalah Bonek.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display