Deklarasi Anti Hoax di Ajang Blessing Game

Deklarasi anti hoax. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Blessing Game, sebuah laga sepak bola yang menghadirkan Persebaya Surabaya melawan Sarawak FA Malaysia, bagi Hoofy ini merupakan pertandingan sepak bola yang luar biasa di awal 2018. Meskipun bukan laga resmi PSSI, namun match tersebut mampu menunjukkan kepada dunia tentang kota Surabaya, Persebaya dan tentunya Bonek-nya.

Setelah melalui rangkaian koordinasi, konsolidasi, dan komunikasi intens dengan manemen Persebaya, maka terciptalah Deklarasi Anti Hoax secara serempak, kolosal, dan kompak.

Sesuai dengan tema Blessing Game yang diusung manejemen yaitu toleransi antar kerukunan umat beragama serta memanjatkan doa kepada Tuhan YME bagi Persebaya Surabaya dalam menghadapi musim Liga 1 Tahun 2018, maka sangat pas sekali tema tersebut dikorelasikan dan dimodifikasi dengan tema nasional, yaitu Indonesia Anti Hoax.

Maka, tepat pukul 15.30 Wib dimulai kedua pemain kesebelasan memasuki lapangan dan dilanjutkan doa akbar bersama lima pemuka agama yang dipimpin lima tokoh agama yaitu Islam KH. Muhibin Yuhri (Ketua PCNU Surabaya), Kristen Pastur Muliadi Budianto, Katholik Pastur Juventius Devi Ghawa, Agama Hindu I Ketut Aria Putra Utama, Budha Romo Adhaya.

Iklan
BACA:  Jangan Salahkan Miswar Saputra
Deklarasi anti hoax. Foto: Joko Kristiono/EJ
Deklarasi anti hoax. Foto: Joko Kristiono/EJ

Acara dibuka langsung oleh Kapolrestabes Surabaya, Rudi Setiawan yang didampingi Azrul Ananda (Presiden Persebaya), Armudji (Ketua DPRD Kota Surabaya) kemudian dilanjutkan pernyataan Jaga Toleransi Kerukunan Umat Beragama, Deklarasi Anti Hoax, Anti Ujaran Kebencian dan Anti Isu SARA dari seluruh hadirin di GBT dan Bonek yang ada di tribun. Baru selanjutnya dinyanyikan Malaysia National Anthem dan lagu Indonesia Raya sebelum kick off.

Selain secara massal dan kolosal di tengah lapangan GBT, beberapa tamu warga negara asing juga mendukung Toleransi Kerukunan Umat Beragama, Deklarasi Anti Hoax, Anti Ujaran Kebencian dan Anti Isu SARA. Hal itu diungkapkan oleh Raja Sarawak, Official Crew Sarawak FA dan WN Brazil yang menonton Blessing Game tersebut. Bahkan Persiden Persebaya juga secara langsung mendukung penuh Polri dalam pemberantasan berita hoax dan isu SARA di Surabaya maupun di Indonesia secara umum.

BACA:  19 September 1945, Bukti Nyali dan Karakter Khas Suroboyo

Dalam Blessing Game kemarin, ada waktu lima menit yang sangat berharga bagi seluruh orang yang hadir di GBT melupakan hiruk pikuknya pro kontra jersey, sponsorship, kontrak pemain, dan harga tiket. Semua berkonsentrasi untuk berdoa dan menyatakan penolakan terhadap kondisi negeri ini dengan Deklarasi Anti HOAX!

Deklarasi anti hoax. Foto: Joko Kristiono/EJ

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display