EJ – Berbarengan dengan bergulirnya Liga 1 musim 2018, LSM Save Our Soccer (SOS) mengeluarkan press release terkait pemain asing yang berlaga di kompetisi level tertinggi di Indonesia. Dalam rilis resmi yang diterima EJ pada Jumat (23/3), SOS menyinggung beberapa hal terkait legiun asing yang membela klub-klub Liga 1.
Poin-poin yang menjadi sorotan SOS adalah permasalahan International Transfer Certificate (ITC), Transfer Machine System (TMS) sampai permasalahan terkait Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS). Selain tiga poin tersebut, SOS juga menyoroti verifikasi yang dilakukan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait strata kompetisi dari klub yang sebelumnya dibela oleh pemain asing yang saat ini bermain di Liga 1 2018.
Dari catatan SOS, ada sejumlah pemain asing yang seharusnya tidak lolos verifikasi PT LIB karena sebelumnya bermain di kompetisi yang tidak memenuhi syarat verifikasi. PT LIB sendiri sudah mengatur mengenai strata pemain asing pada pasal 29 Regulasi Liga 1 2018 berdasarkan FIFA Regulation on the Status and Transfer of Player (RSTP) edisi 2018. Mengenai hal ini, SOS mencatat ada tiga pemain yang bermasalah terkait pasal 29, yaitu Bojan Malisic (Serbia/Persib), Fernando Rodriguez (Spanyol/Mitra Kukar) dan Kim Sang-min (Korea Selatan/PS TIRA).
Status Bojan Malisic di Persib menjadi masalah karena sebelumnya ia bermain untuk Davou Aguillas di Liga Filipina. Liga Filipina sendiri tak tercantum dalam regulasi kompetisi yang pemainnya boleh tampil di Liga 1 2018. Untuk kasus Fernando Rodriguez hampir sama dengan Malisic, karena Rodriguez sebelumnya bermain untuk Ceres Negros di Liga Filipina. Sedangkan Kim Sang-min yang musim ini membela PS TIRA, ia terakhir kali tercatat bermain untuk Changwon City yang merupakan klub strata tiga kompetisi Liga Korsel.
“Regulasi dibuat untuk dijalankan. Penegakan regulasi kunci dari sukses tidaknya kompetisi. Artinya, pemain yang tak memenuhi kriteria strata kompetisi – verifikasi pemain asing tidak boleh disahkan. Bila tetap disahkan berarti tim verifikasi yang bertugas abai dan teledor. Ini akan menjadi preseden buruk,” kata Dika Surjanto, Kepala Departemen Litbang SOS dalam rilisnya.
Lalu, bagaimanakah nasib pemain asing Persebaya?
Saat ini Persebaya sudah mengontrak tiga pemain asing, yakni Otavio Dutra (Brasil), Robertino Pugliara (Argentina) dan David da Silva (Brasil). Status Dutra dan Da Silva aman karena kedua pemain tersebut sebelumnya sama-sama bermain di kompetisi level tertinggi. Dutra sebelumnya membela Bhayangkara FC. Sedangkan Da Silva sebelumnya bermain untuk klub liga utama Qatar, Al Khor. Bahkan, Da Silva pada awal musim ini sempat dikontrak oleh Bhayangkara FC. Yang sedikit mengganjal barangkali adalah status Robertino Pugliara.
Robertino sebelum kembali ke Indonesia sempat bermain bagi klub Pune City yang berkompetisi di Indian Super League (ISL). Kompetisi ISL merupakan liga “waralaba” yang diikuti oleh klub-klub franchise dari Major League Soccer (Liga Amerika Serikat) dan A-League (Liga Australia).
ISL pertama kali digelar pada tahun 2014. Pertanyaan mengenai status ISL di Liga India sebenarnya sudah pernah mengemuka pada medio 2015 lalu. Saat itu, PT Liga Indonesia sebagai operator Indonesia Super League musim 2015 sempat mempertanyakan status ISL kepada federasi sepak bola India.
Federasi Sepak Bola India (AIFF) menyebut ISL bukanlah breakaway league. ISL tetap terafiliasi ke AIFF dan berjalan berdampingan dengan liga resmi yang sudah ada sebelumnya, yaitu I-League. Mulai musim 2017/2018, seperti dilaporkan Goal, ISL dinyatakan sah sebagai kompetisi resmi dalam piramida sepak bola India oleh AFC. Indian Super League pun berdampingan dengan I-League sebagai kompetisi teratas Negeri Bollywood. Klub-klub dari ISL juga akan mendapatkan hak untuk berkompetisi di level Asia, meski hanya sebatas AFC Cup.
Apabila ditilik dari track record klub sebelumnya, status verifikasi Robertino Pugliara pun bisa dinyatakan lolos verifikasi pemain asing yang boleh bermain di Liga 1. Hal ini juga dipertegas dalam rilis SOS yang menyatakan bahwa ketiga pemain asing Persebaya bermain pada kompetisi level 1 di masing-masing klub sebelumnya. (rvn)