Mengapa Persebaya Sebaiknya Tidak Memasang Google Adsense di Website Resminya

Tampilan website Persebaya.
Iklan

Sebelum Liga 1 2018 bergulir, tampilan website Persebaya yang beralamat di persebaya.id jauh lebih segar dan bersih. Dengan desain jauh lebih modern dibanding saat Liga 2, website Green Force kini lebih cepat dan ringan untuk diakses. Pengaturan menunya pun lebih tertata dan memiliki navigasi yang tidak membingungkan.

Di balik perubahan website Persebaya, ada hal kecil yang sangat mengganggu. Hal kecil itu adalah pemasangan Google Adsense di setiap berita yang ada di website. Google Adsense adalah program dari Google yang memungkinkan pengelola website untuk menampilkan iklan-iklan yang disediakan oleh Google. Tujuan pemasangan Google Adsense tentu saja adalah pendapatan yang akan dikirim setiap bulannya oleh Google dengan syarat minimum USD 100 atau Rp 1.350.000 belum dipotong administrasi bank.

Saya belum tahu apa tujuan dari pengelola website Persebaya memasang Google Adsense. Presiden klub Azrul Ananda selalu menekankan kata sustainable secara bisnis ketika mengelola Persebaya. Visi yang bisa dipahami karena jika mampu sustainable maka Persebaya akan tetap ada hingga kapan pun.

Apakah memasang Google Adsense merupakan salah satu pengejawantahan dari visi Azrul? Entahlah. Yang jelas, Google Adsense memang mampu mendatangkan pendapatan tetap untuk para pengelola website. Namun hanya website dengan pengunjung banyak yang bisa mendatangkan pendapatan. Dan saya belum melihat website Persebaya mampu mendatangkan pengunjung yang banyak.

Iklan

Mari bandingkan antara website persebaya.id dengan emosijiwaku.com. Keduanya mengulas Persebaya setiap harinya dan sama-sama memasang Google Adsense. Saya membandingkannya memakai tools dari similarweb.com.

Data dari similarweb.com

Dari data di atas, jumlah pengunjung emosijiwaku.com masih lebih banyak dibanding persebaya.id. Di bulan Februari 2018, pengunjung emosijiwaku.com mencapai 258.100, sementara persebaya.id masih 58.160. Dengan pengunjung rata-rata 10 ribu per hari, emosijiwaku.com seharusnya memiliki pendapatan lebih besar dibanding persebaya.id. Menurut data yang saya dapat dari emosijiwaku.com, pendapatannya tak lebih dari USD 50 per bulan. Artinya, pendapatan dari persebaya.id tentu di bawah itu. Jika dibandingkan dengan pendapatan Persebaya dari sponsor yang mencapai puluhan miliar rupiah, pendapatan website Persebaya tidak ada apa-apanya. Bahkan bisa dibilang recehan sereceh-recehnya. Namun dampaknya kurang baik bagi Persebaya itu sendiri.

Ada alasan mengapa pengelola website Persebaya sebaiknya tidak memasang Google Adsense:

  1. Sponsor di luar sponsor resmi Persebaya bisa masuk

Untuk menjadi sponsor Persebaya, sebuah brand harus mengeluarkan puluhan miliar rupiah. Dengan uang yang luar biasa banyaknya, tak banyak brand yang bisa masuk. Namun dengan bujet rendah, kita bisa memunculkan brand kita di website Persebaya. Caranya dengan membayar Google agar bisa muncul di website Persebaya. Brand yang ingin iklan-iklannya muncul di Google Adsense memang harus membayar Google terlebih dahulu. Nantinya, Google akan memasang iklan di website yang dimaksud. Google akan membagi pendapatan yang didapat dari pemasang iklan dengan pengelola website berdasar jumlah klik yang didapat.

Jika kita amati website Persebaya, kita bisa melihat iklan-iklan dari brand di luar sponsor resmi. Ini tidak adil bagi sponsor Persebaya. Pengelola website harus mempertimbangkan dampaknya bagi para sponsor resmi. Dengan pendapatan recehan, apakah Persebaya bakal mengorbankan dedikasi para sponsor resmi?

Iklan Google Adsense yang muncul di website Persebaya.
  1. Iklan-iklan “nakal” bisa muncul di Google Adsense

Iklan obat kuat, judi, dan iklan-iklan “nakal” lainnya bisa muncul di Google Adsense. Pengelola website bisa mem-filter iklan-iklan itu agar tidak muncul di websitenya. Namun jika pengelola tidak melakukannya, iklan-iklan tersebut bisa muncul. Ironis jika nantinya, iklan obat kuat atau judi tiba-tiba muncul di website Persebaya. Bagaimana brand image Persebaya jika muncul iklan-iklan jenis itu?

Iklan “Suami Ngaceng” ini sering muncul di Google Adsense. Masih banyak iklan jenis ini.
  1. Pendapatan kecil

Sudah diterangkan di atas jika pendapatan Persebaya dari Google Adsense sejauh ini masih sangat kecil. Belum banyak klik yang didapat karena jumlah pengunjung website masih sangat rendah. Untuk mendatangkan pembaca yang banyak, dibutuhkan effort yang luar biasa besar. Kalaupun pengunjungnya sudah banyak, hal itu tidak sebanding dengan dampak buruk yang ditimbulkannya.

  1. Mengganggu kenikmatan membaca

Iklan Google Adsense yang muncul sangat mengganggu kenikmatan pembaca dalam membaca berita-berita Persebaya. Apalagi penempatannya di tengah-tengah berita. Iklan itu juga memakan kuota dari pembaca padahal mereka tidak membutuhkan iklan-iklan itu.

***

Empat alasan di atas bisa dijadikan bahan pertimbangan oleh pengelola website Persebaya untuk segera menghilangkan Google Adsense. Bukan itu yang dibutuhkan para pembaca. Persebaya pastinya juga tidak butuh pendapatan recehan dari Google Adsense.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display