Menilai Kinerja Misbakus Solikin Sebagai Gelandang Bertahan

Misbakus Solikin. Foto: Etsha Magenta/EJ
Iklan

EJ – Cederanya Muhammad Hidayat dan Nelson Alom membuat Persebaya tak memiliki banyak pilihan di sektor gelandang bertahan. Alhasil, coach Alfredo Vera pun memainkan Misbakus Solikin di posisi tersebut.

Pada dua pertandingan awal menghadapi Perseru Serui dan Persela Lamongan, Alfredo selalu memainkan Misbakus dengan kapten Rendi Irwan dan Robertino Pugliara sebagai trio pemain tengah. Jika Rendi dan Robertino lebih aktif dalam penyerangan, maka Misba, sapaan akrabnya, diberi tugas menjaga kedalaman dan ikut membantu pertahanan.

Bermain di bukan posisi idealnya, Misba cukup kewalahan menjadi orang pertama yang bertugas memutus alur serangan lawan. Ketika menghadapi Persela pekan lalu, dimana Misba bermain penuh 90 menit, ia mencatatkan akurasi tekel 33%, 2 kali melakukan intersep, 3 kali sapuan dan 3 kali melakukan pelanggaran. Plus menerima satu kartu kuning.

BACA:  Menejemen Persebaya Sedang Negosiasi Pemain Asing

Jika melihat catatan statistik tersebut, kinerja Misba tergolong rendah untuk seorang gelandang bertahan. Hal ini lumrah karena Misba memang tidak memiliki atribut sebagai gelandang bertahan murni. Efek dari buruknya kinerja Misba sebagai gelandang bertahan adalah mulusnya aliran bola Persela yang menuju ke Saddil Ramdani dan Fahmi Al Ayyubi.

Iklan

Tugas sebagai gelandang bertahan semakin menyulitkan Misba karena dua rekannya di lini tengah sama-sama berorientasi menyerang, yaitu Robertino Pugliara dan Rendi Irwan. Sama seperti Misba, Tino dan Rendi tak punya kemampuan bertahan yang bagus.

Misba terlihat sangat kesulitan jika harus bermain sendirian meng-cover lini tengah. Berbeda dengan ketika ia memiliki partner yang bertugas menjaga kedalaman sekaligus sebagai ball winner. Peran ini dimainkan secara apik oleh Muhammad Hidayat musim lalu.

BACA:  Deja Vu Irfan Jaya di Awal Musim

Dengan cedera panjang yang diderita Hidayat, pilihan terbaik sebagai pendamping Misba di area tengah tentu saja adalah Nelson Alom. Ditunjang kekuatan fisik mumpuni, Alom memiliki kualitas sebagai gelandang bertahan yang dibutuhkan Persebaya.

Kembali fitnya Nelson Alom setelah sempat mengalami cedera memberi harapan bahwa Misba akan kembali ke posisi idealnya, yaitu gelandang tengah dengan peran lebih menyerang. Posisi sebagai gelandang sentral, dengan didampingi seorang defensive midfielder, membuat Misba bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya sebagai pengatur irama permainan Persebaya. (rvn)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display