EJ – PS TIRA mampu mencuri perhatian di awal musim ini. Sukses menahan imbang Persib Bandung di kandangnya pada pertandingan pekan pertama, PS TIRA melanjutkan kejutan dengan menaklukkan Madura United di laga berikutnya. Bukan kemenangan biasa karena Madura United saat ini merupakan tim bertabur bintang.
Meski kemudian PS TIRA harus mengakui keunggulan Persipura Jayapura di pekan ketiga, namun siapa yang menyangka tim kepunyaan institusi TNI itu bisa meraup empat poin di awal musim Liga 1. Sosok di balik moncernya penampilan PS TIRA tentu saja adalah Rudy Eka Priyambada. Pelatih berusia 35 tahun tersebut mampu mengubah PS TIRA dari tim semenjana kini menjadi tim yang patut diwaspadai.
PS TIRA, sebelumnya bernama PS TNI ketika berkompetisi di Liga 1 musim 2017, dikenal sebagai tim dengan permainan keras yang mengandalkan kekuatan fisik. Hal yang lumrah mengingat PS TIRA banyak dihuni para prajurit TNI. Namun di tangan Rudy Eka yang mengambil alih kursi kepelatihan PS TIRA dari Ivan Kolev, Manahati Lestusen dan kolega tak lagi sekadar memainkan sepak bola “keras” yang mengandalkan kekuatan fisik.
Pressing tinggi dipadukan dengan serangan balik cepat kini menjadi ciri khas PS TIRA. Persib dan Madura United adalah dua korban efektifnya permainan The Young Warriors. Tak hanya mengubah wajah PS TIRA lewat permainan di atas lapangan, Rudy Eka juga mampu mengasah bakat-bakat muda di timnya. Setelah musim lalu ada nama Andi Setyo Nugroho, sekarang PS TIRA punya gelandang muda Firmansyah yang mulai mendapatkan banyak kesempatan bermain.
Kepiawaian Rudy Eka Priyambada meramu taktik membuat PS TIRA menjadi salah satu tim yang tak lagi diremehkan. Hasil cukup bagus di awal musim membuat PS TIRA pun berani mematok target lebih tinggi, yaitu menembus papan atas Liga 1 2018. (rvn)
