Hentikan Estafet, Budayakan Tret Tet Tet

Bonek mengantri pada pertandingan melawan PSIS. Foto: Chandsoe/EJ
Iklan

Mendukung tim berlaga baik di kandang maupun tandang adalah hak suporter. Begitu pula dengan cara mewujudkan dukungan, apakah cukup berada di rumah dengan menonton siaran langsung televisi atau datang ke stadion.

Estafet adalah cara yang sering dipakai Bonek untuk datang ke stadion. Mereka akan menumpang kendaraan, terutama angkutan barang, untuk bisa sampai ke stadion. Alasan penghematan dana transportasi membuat cara itu masih dipertahankan hingga detik ini.

Cara estafet adalah hak bagi Bonek. Sayangnya, banyak kejadian korban luka maupun nyawa ekses dari estafet. Terakhir, ada Bonek yang meninggal saat estafet karena dikeroyok warga yang sebelumnya geram dengan ulah Bonek estafet.

Tentu ada yang bertanya, mengapa selalu saja ada Bonek yang berbuat ulah dengan melakukan tindakan-tindakan kriminal? Rupanya, masih banyak pelaku kriminal yang berpura-pura menjadi Bonek. Dengan memakai atribut Bonek dan Persebaya, mereka menyusup di antara Bonek estafet dan melancarkan aksinya. Tentu tindakan mereka membuat warga yang daerahnya dilalui menjadi resah. Akhirnya, warga menuduh semua Bonek suka berbuat ulah. Tentu saja ini akan merugikan Bonek yang sedang berusaha mengubah citranya.

Iklan

Untuk meminimalisir aksi kriminal dan kekerasan, banyak himbauan untuk menghentikan cara estafet. Dalam diskusi yang diadakan manajemen Persebaya di kantor Polrestabes Surabaya dengan mengundang 25 perwakilan Bonek, Kamis (19/4), himbauan untuk menghentikan cara estafet mengemuka.

Pihak kepolisian juga setuju untuk lebih mem-filter dan men-screening para peserta estafet. Mereka akan memaksa Bonek estafet yang tidak memiliki uang untuk kembali ke daerah asalnya.

Lalu, apa solusi untuk Bonek yang tetap ingin mendukung Persebaya saat tandang dengan biaya murah?

Sejak lama, Bonek mempunyai sebuah tradisi mendukung Persebaya di luar kandang dengan aman. Namanya tret tet tet. Pada saat era perserikatan, Jawa Pos pernah mengadakan tret tet tet, yakni mengkoordinir ribuan Bonek dengan menggunakan angkutan seperti bus menuju lokasi pertandingan. Tentu saja ada biaya yang harus dikeluarkan Bonek untuk mengikuti tret tet tet. Namun biaya yang dikeluarkan sebanding dengan keamanan dan kenyamanan yang didapat. Dengan demikian, Bonek bisa menonton pertandingan Persebaya dengan lancar, baik saat berangkat maupun pulang.

Saat ini, sudah banyak Bonek yang mengadakan tret tet tet dengan biaya terjangkau dan fasilitas seperti tiket pertandingan, makan-minum, bahkan wisata. Jika semakin banyak Bonek yang mengadakan tret tet tet, maka akan banyak pilihan untuk mendukung Persebaya dengan aman. Tradisi tret tet tet harus kembali digalakkan dan dibudayakan.

Jika semua Bonek yang murni mendukung Persebaya dengan cara estafet mau beralih ke tret tet tet, maka yang tersisa adalah para pelaku kriminal yang memang bertujuan untuk berbuat ulah. Mereka akan tetap memilih cara estafet karena jika ikut tret tet tet, mereka tidak bisa melancarkan aksinya.

Mengubah citra Bonek di masyarakat memang tidak mudah. Namun kita bisa memulainya dari internal Bonek seperti mendukung Persebaya di luar kandang dengan cara tret tet tet. Semoga bisa…

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display