“Datang akan pergi
Lewat kan berlalu
Ada kan tiada
Bertemu akan berpisah”
Sesaat sebelum para pemain memasuki lapangan dari tribun utara tiba-tiba berkumandang sebuah nyanyian. Suara itu langsung diikuti semua bonek yang hadir di Gelora Bung Tomo. Puluhan ribu sinar cahaya dari gadget menambah magis suasana saat itu.
Sebuah lagu dari grup band Endank Soekamti berjudul Sampai Jumpa menggema seantero tribun. Nyanyian ini ditujukan untuk almarhum Micko Pratama yang meninggal pada 14 April 2018. Micko, Bonek asal Waru meninggal akibat pengeroyokan oknum tak bertanggungjawab. Banner mengenang Micko ada di semua tribun utara, selatan, dan timur. Bahkan di Tribun Kidul, membuat koreo dengan tulisan RIP warna hijau. Sementara di tribun Green Nord, ada hand banner yang mereka bawa untuk mengenang Micko.
Beberapa Bonek terlihat meneteskan air mata saat menyanyikan lagi yang magis itu. Benar-benar menggetarkan saat itu. Tanpa ada komando semua bersuara dan khidmat. Cahaya dari gadget ini mengingatkan pada saat laga Persebaya menghadapi QPR klub asal London Inggris beberapa tahun lalu.Tentu dengan suasana dan rasa yang berbeda. Kala itu karena lampu stadion padam.
Dalam beberapa hari ke belakang, banyak suporter dari pelbagai klub memasang banner khusus untuk Micko. Mulai dari Medan, Jakarta, Bandung, Sleman, Yogyakarta, Semarang, Ponorogo, Bali, Sidoarjo, Jember, dan masih banyak lagi. Harapan pecinta sepak bola masih sama. Tidak ada korban kekerasan dan nyawa dalam mendukung sepak bola.
Belum selesai sampai disitu. Pada menit ke 17 secara serempak tidak ada suara nyanyian ataupun chant dalam stadion. Semua berganti menjadi tepukan tangan selama satu menit. Mengapa pada menit ke 17? Karena pada 16 April 2018 seharusnya Micko merayakan ulang tahun ke-17. Selanjutnya pada jeda babak pertama, ada video di big screen yang menampilkan tentang Micko Pratama dan beberapa pesan dari sahabat, manajemen dan orang tua Micko.
Satu yang disayangkan adalah tidak ada pemakaian pita hitam pada lengan pemain Persebaya yang turun di lapangan. Apakah ini kelupaan? Saya tidak mengetahui secara persis. Di media ada foto saat David Da Silva dan Misbakhus Solikin membentangkan sebuah kaos putih untuk penghormatan pada Micko.
Micko, saya tidak mengenal kamu. Saya juga belum pernah melihat dan bertemu kamu. Tapi saat ini dan selamanya saya akan terus mengenal dan mengenangmu. Kamu yang begitu mencintai Persebaya. Kamu yang berjuang untuk selalu mendampingi Persebaya. Mengutip lirik lagu Persebaya Emosi Jiwaku , semangat kamu tidak pernah padam.
“Meskipun Ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap Tanpa dirimu
Ku harap terbaik untukmu”
Sampai Jumpa, Micko…