Sabar rek, Persebaya Sedang Memupuk Kesuksesan

Misbakus Solikin. Foto: Etsha Magenta/EJ
Iklan

Sudah enam pekan Persebaya mengarungi kompetisi Liga 1 musim 2018 dan kini nangkring di posisi sembilan. Sebuah hasil yang belum bisa dikatakan buruk untuk ukuran tim promosi yang telah lama “dipaksa” tidak berkompetisi. Tentu sebagian suporter belum puas dengan hasil sementara ini, namun sejatinya kita semua patut bersyukur rek. Mengapa?

“(skuad) ini muda-muda. Jadi kita punya prospek, kalau bukan tahun ini, 2-3 tahun lagi masih punya potensi untuk berkembang tanpa harus bertambah. Ingat, kita harus injak bumi. Persebaya harus selalu nginjak bumi,” Kalimat ini terlontar dari seorang Azrul Ananda, presiden klub Persebaya saat diwawancarai oleh Emosi Jiwaku[1].

Selain dihuni banyak pemain muda, Persebaya juga memiliki produk internal yang hampir separuh di skuadnya. Dari 28 pemain yang menghuni skuad Green Force, 12 diantaranya adalah pemain yang besar di kompetisi internal yang legendaris itu. Prosentasenya mencapai 42%! Luar biasa bukan? Penulis kira, hanya Persebaya yang berani menjejali skuad dengan pemain muda hasil produk sendiri dalam jumlah sebanyak itu.

Pelatih Angel Alfredo Vera pun mempercayakan beberapa posisi kepada pemain jebolan internal. Hal ini dapat dilihat dari starting eleven pada enam laga perdana Persebaya musim ini.

Iklan
BACA:  Players to Watch: David da Silva dan Ezechiel N’Douassel
Lawan Jumlah starter (internal) Prosentase (%)
Perseru Serui (H) 5 45
Persela Lamongan (A) 4 36
Barito Putera (H) 3 27
PS TIRA (A) 4 36
Sriwijaya FC (H) 5 45
Mitra Kukar (A) 4 36

Tabel. Pemain jebolan internal di enam laga awal Persebaya musim ini. [2][3][4][5][6][7]

Artinya, hasil yang dirasa sebagian suporter kurang maksimal sejauh ini adalah sebuah proses. Pemain internal dibesarkan dan banyak yang baru menjalani debut di kompetisi tertinggi tanah air pada musim ini. Belum termasuk pemain muda lain yang menjadi langganan starter seperti Miswar Saputra maupun pemain terbaik Liga 2 musim lalu, Irfan Jaya. Usaha yang keras harus dilakukan, karena kompetisi Liga 1 dan Liga 2 jelas sangat berbeda. Proses adaptasi dan peningkatan kemampuan inilah yang saat ini masih diperjuangkan oleh para penggawa Bajol Ijo.

Mereka (produk internal, Red) dikombinasikan dengan para pemain berpengalaman pilihan tim pelatih tentu juga untuk tujuan jangka panjang. Belajar tentang perjuangan, tentang mental, tentang teknik bermain, tentang etos bermain, termasuk kemampuan lain yang menunjang pemain dalam pertandingan sepak bola.

BACA:  Antara Parma, Persebaya, dan Manajemen Klub Yang Amburadul

Sebaliknya, para pemain jebolan internal juga memiliki tanggung jawab untuk mengenalkan karakter Suroboyoan yang wajib menjadi ciri khas permainan Persebaya kepada pemain baru yang belum mengenal karakter turun temurun ini.

Dengan hubungan yang timbal balik tersebut, plus ditambah kekeluargaan dan pola pikir bahwa setiap laga adalah final yang disertai perjuangan tanpa kenal lelah, maka kesuksesan hanya tinggal menunggu waktu. Papan atas yang menjadi target presiden klub[8] bukan tidak mungkin akan terlampaui. Semoga.

Salam Satu Nyali, WANI!

Referensi:

[1]. Emosi Jiwaku. Azrul Ananda Bicara Bursa Transfer, Pemain Lokal dan Asing Persebaya. 2018.
[2]. Officialpersebaya. Starting eleven.
[3]. Officialpersebaya. Starting eleven.
[4]. Officialpersebaya. Starting eleven.
[5]. Officialpersebaya. Starting eleven.
[6]. Officialpersebaya. Starting eleven.
[7]. Officialpersebaya. Starting eleven.
[8]. Emosi Jiwaku. Azrul Ananda Bicara Bursa Transfer, Pemain Lokal dan Asing Persebaya. 2018.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display