EJ – Para penyerang Borneo FC dikenal memiliki kecepatan sangat tinggi. Striker asal Brasil, Marlon Da Silva dan dua penyerang lokal Borneo, Lerby Eliandry dan Titus Bonai, mempunyai kecepatan yang merepotkan barisan pertahanan tim lawan jika diberi ruang.
Sementara Persebaya sedang mengalami krisis di sektor pertahanan. Di Samarinda, Alfredo hanya membawa dua bek tengah yakni Fandry Imbiri dan M. Syaifuddin. Otavio Dutra dan Rachmat Irianto masih mengalami cedera. Sementara Andri Muliadi masih berada di Aceh usai menjalani pesta pernikahan.
Selain itu, kecepatan Fandry Imbiri dan M. Syaifuddin berulangkali mengalami kerepotan. Hal itu sering terjadi pada laga-aga Persebaya. Namun, Alfredo masih optimis anak asuhnya mampu meredam kecepatan striker-striker Borneo.
“Kami selalu bermain menyerang. Mungkin itu membuat pemain belakang kami juga harus waspada. Karena lawan pasti melakukan serangan balik kapan saja. Dan saya akui, kami sudah lebih bagus di pertandingan sebelumnya meski masih ada kekurangan di masalah transisi,” ucap Alfredo Vera saat jumpa pers pra laga di Stadion Segiri, Samarinda (10/5).
“Saat melawan Arema, mereka juga memiliki striker bagus dan cepat. Tapi, semua pemain kami mampu menjalankan instruksi dengan baik dan kami bisa mengontrol jalannya pertandingan. Dan, saat melawan Borneo nanti, kami juga sudah siap lakukan hal serupa,” lanjutnya.
Meski bertindak sebagai tim tamu, Persebaya akan tetap bermain seperti biasa yakni menyerang. Green Force tidak akan menunggu bola dan berusaha mengontrol permainan. “Saya sudah tahu seperti apa permainan Borneo,” pungkas Alfredo. (iwe)
