Ku akan terus berlari
Kuikuti matahari…
Angan dan harapanku luas membentang tinggi…
Ku akan terus berlari
Dari hari ke hari…
Kupacu semangatku sampai akhir nanti
Dua bait lirik dari lagu lawas berjudul Ku Akan Terus Berlari yang dibawakan dengan baik oleh lady rocker Nicky Astria ini pas untuk menyemangati penampilan Persebaya Surabaya di Liga 1 2018 ini. Setelah akhir pekan lalu mampu membungkam Arema Malang 1-0 melalui gol tendangan kaki kiri Misbakus Solikin di kandang sendiri. Hari Jumat besok (11/5), anak asuhan Angel Alfredo Vera ini sudah ditunggu oleh Borneo FC di Samarinda, Kalimantan Timur. Pertemuan pertama kedua kesebelasan terjadi di perebutan tempat ketiga Piala Gubernur Kalimantan Timur pada awal bulan Maret 2018 lalu. Skor akhir Persebaya unggul 1-0 atas Borneo FC.
Bagi Tim Bajul Ijo, laga pekan kedelapan ini menjadi ajang pembuktian. Apakah mereka memang layak berada di papan atas atau tidak. Karena saat ini Persebaya bercokol di peringkat keempat klasemen sementara dengan raihan 11 poin. Hasil kemenangan atau hasil seri sekalipun bisa menjadi modal berharga bagi langkah kedepan Rendi Irwan dkk. Karena kedepan lawan-lawan berat masih berpotensi merintangi perjalanan tim Persebaya.
Sedangkan Borneo FC saat ini tertahan di posisi 14 klasemen sementara dengan nilai 8. Posisi ini seperti bukanlah refleksi kekuatan tim sebenarnya yang di musim lalu berhasil finish di peringkat delapan di klasemen akhir. Pertandingan kandang keempat ini pun menjadi arena pembuktian bahwa mereka tidak mau menjadi pesakitan di kandang sendiri. Setelah serentetan hasil buruk yang dialami oleh anak asuhan Dejan Antonic ini. Patut diwaspadai pula rekor kandang mereka amatlah menawan. Dua kemenangan, satu kali seri dan nir kekalahan berhasil Diego Michiels dkk catatkan. Sangat impresif!
Pelatih Dejan Antonic pasti akan mempersiapkan formasi 4-4-2 kegemarannya dengan sebaik mungkin. Namun sayang sepertinya tim kali ini tak akan diperkuat beberapa pemain andalannya seperti bek kiri Eddy Gunawan dan ujung tombak Marlon da Silva absen karena cedera. Kendati demikian, Dejan masih mempunyai alternatif lain yang tak kalah berbahayanya. Di lini depan, kekompakan antara mantan penyerang Persipura Jayapura, Titus Bonai dan striker Timnas Indonesia, Lerby Eliandry bisa menghadirkan duka nestapa bagi Tim Bajul Ijo bila tidak dikawal dengan baik.
Hingga pekan kedelapan ini, Bonai dan Lerby masing-masing telah mengemas dua gol. Di lini tengah, mantan pemain West Ham United berkebangsaan Prancis, Julien Faubert patut diwaspadai pergerakan dan umpan-umpannya. Pun demikian dengan pemain nomor 10 skuat Pesut Etam, Srdan Lopicic yang lincah dan berbahaya. Mereka akan bahu membahu bersama pemain senior Sultan Samma dan mantan pemain Persija Jakarta, Ambrizal di lini tengah.
Di lini pertahanan, kuartet Diego Michiels – Leonard Tupamahu – Azamat Baymatov dan Mahamadou Al Hadji akan sekuat tenaga melindungi gawang mereka yang dikawal oleh Muhammad Ridho. Area pertahanan Borneo FC ini sepertinya bisa dieksploitasi oleh Persebaya. Karena mereka sudah kebobolan 10 gol dan hanya menyarangkan 6 gol saja. Tetapi sekali lagi, jangan tertipu dengan posisi Borneo FC di klasemen sementara.
Sementara itu Rendi Irwan dkk akan menjalani pertandingan ini lebih rileks daripada pertandingan sebelumnya yang penuh tekanan dan drama. Kendati pun lebih rileks, bukan berarti para punggawa Persebaya bisa dengan mudah memenangkan pertandingan nanti. Ketajaman lini depan Tim Bajul Ijo masih harus dinantikan ledakannya. Pasca kemenangan 4-1 atas tuan rumah PS TIRA beberapa waktu lalu, kinerja lini penyerangan perlu mendapatkan perhatian. Namun tak adil bila kita tidak menyoroti pula kreatifitas yang diciptakan oleh para pemain di lini tengah. Robertino Pugliara harus lebih padu lagi dengan para pemain lain. Tino di laga sebelumnya bermain apik. Dan kinerja ini harus ditambah.
Kolektifitas seorang Nelson Alom pun patut diacungi jempol. Ketenangannya putra Papua ini dalam memutus serangan lawan dan membuka serangan dari sepertiga lapangan sendiri perlu dimaksimalkan.
Satu posisi lagi, biasanya ditempati dahulu oleh Rendi Irwan, bisa dijadikan penghubung yang kuat antara Alom dan Tino. Belum lagi kesiapan pemain lain seperti Misbakus Solikin, sang kapten kedua. Jika ketiga posisi ini bisa klop dan bermain tanpa beban, wah tak terbayangkan bagaimana servis yang bisa diberikan kepada para penyerang. Dan ini artinya David da Silva tinggal memanfaatkan kekuatan skill dan insting membunuhnya sebagai seorang striker. Belum lagi kinerja dua pemain sayap inverted yang sepertinya kali ini akan diisi oleh Ferinando Pahabol dan Irfan Jaya. Berkaca dari pertandingan yang lalu, sepertinya Irfan Jaya akan kembali menemukan peak performance-nya seperti di Liga 2 tahun lalu.
Jika ini betul terjadi, maka kekuatan penggedor gawang Borneo FC akan bertambah masif dan gegenpressing ala Alfredo Vera bisa muncul kembali. Di sektor belakang, Alfredo Vera tampak masih percaya akan kekuatan Captain Marvel”Abu Rizal Maulana, Fandry Imbiri, Muhammad Syaifudin dan Ruben Sanadi. Mereka berempat akan bahu membahu menjaga kekokohan gawang Green Force yang dijaga oleh Miswar Saputra.
Thus, akankah tuan rumah Borneo FC mempertahankan superioritasnya sebagai tim yang tak pernah kalah di kandang. Ataukah Persebaya yang akan terus berlari seperti bait lagu di awal tulisan ini?
Bisa raih poin di Samarinda, rek? Kami yakin dengan kemampuan kalian rek! Ayo terus berlari!
Salam satu nyali, wani! (dpp)