Atasi Boling, Usulkan Stop Awaydays (di Jawa) untuk Sementara

Bonek di Stadion Surajaya Lamongan. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Kawan saya, Cak Oryza, penulis buku Imagined Persebaya, mempunyai usulan menarik tapi keras untuk mengatasi maraknya Boling (Bondho Maling) yang sering menyamar sebagai Bonek setiap kali Persebaya away khususnya di Pulau Jawa. Ia meminta agar Bonek melakukan Moratorium Awaydays. Yang artinya Bonek menghentikan perjalanan awaydays mendukung Persebaya di luar kandang (hanya di Jawa) untuk sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Saya kira usulan ini menarik di tengah sulitnya Bonek memberantas Boling. Harus diakui aksi-aksi Boling saat away sangat meresahkan dan merugikan citra Bonek. Saat laga Persija melawan Persebaya di Bantul yang akhirnya dibatalkan, Boling muncul kembali. Laporan aksi pemalakan, pemerasan, dan aksi kriminalitas lainnya dari Boling sangat marak. Dan bisa ditebak, yang menjadi tertuduh adalah Bonek yang murni mendukung Persebaya.

Bupati Bantul sampai mengeluarkan larangan Bonek untuk mendukung Persebaya di wilayahnya. Kita pasti menolak jika Bonek dikatakan maling, tukang palak, dll. Tapi kita harus akui bahwa Boling menggunakan atribut Bonek dalam melancarkan aksinya. Dan orang luar pun akhirnya gebyah uyah menganggap semua Bonek adalah maling.

Sebenarnya, aparat keamanan lah yang bisa mengatasi maraknya Boling. Merekalah penegak hukum yang mempunyai lisensi memberantas aksi-aksi kriminalitas. Bonek pasti tak akan melindungi para Boling yang kedapatan berbuat kriminal. Meski ada sebagian kecil Bonek yang masih saja melindungi mereka dengan alasan podho ijone.

Iklan

Sayangnya, aparat keamanan pun tidak bisa memberantasnya. Janji untuk memulangkan Bonek estafet menuju Bantul saat itu tidak terealisasi. Memang, Boling sering menyusup di antara Bonek estafet dengan nggandhol truk menuju lokasi pertandingan. Mereka datang dua hari sebelum laga dan tidur di sekitar stadion. Inilah saat-saat rawan di mana Boling sering melancarkan aksinya.

Dibatalkannya laga Persija vs Persebaya jika ditelisik lebih dalam juga ada andil dari Boling. Ada laporan dari Jakmania jika orang-orang beratribut Bonek meminta rokok, kemudian karena habis, mereka memaksa dan nekat merampas barang-barang yang dibawa Jakmania. Inilah pemicu keributan yang berimbas pada dibatalkannya laga.

Ini adalah khas Boling di mana mereka akan melancarkan aksinya secara berkelompok. Namun tetap, yang jadi terdakwa adalah Bonek. Kejadian ini selalu berulang dan berulang.

Mengapa Boling sering melancarkan aksinya di luar Surabaya? Jawabnya karena tak ada ruang bagi Boling melancarkan aksinya di Surabaya. Panpel Persebaya sangat ketat mengamankan GBT dari aksi-aksi Boling. Mereka didukung aparat keamanan yang mengamankan tak hanya di GBT namun di seluruh sudut-sudut kota Surabaya. Karenanya, laporan aksi-aksi Boling nyaris tidak terdengar.

Masih ada Boling yang mencoba menerobos barikade yang dibuat panpel dan aparat keamanan untuk masuk ke stadion. Namun hasilnya nihil. Laga-laga di Surabaya, meski melawan Arema FC sekalipun bisa tetap lancar digelar. Ini yang membuat Boling berpikir seribu kali untuk berbuat ulah di Surabaya.

Namun pengamanan yang longgar di stadion-stadion di luar Surabaya membuat Boling bisa dengan mudah melancarkan aksinya. Dan bisa ditebak, kekacauan-kekacauan seringkali muncul saat Persebaya melakukan laga away.

Lantas, bagaimana penyakit yang bisa dibilang kanker stadium 3 ini bisa diatasi? Seperti yang diusulkan Cak Oryza di atas. Moratorium Awaydays bisa dicoba. Memang, langkah ini membutuhkan kebesaran hati. Apalagi kita punya slogan di mana Persebaya berada, di situ Bonek ada. Sanggupkah kita mewujudkannya?

Demi Persebaya dan Bonek lebih baik kedepannya, tak ada salahnya penghentian Moratorium Awaydays dicoba. Mungkin 1-2 musim hingga Boling lenyap. Green Nord, Bonek Tribun Kidul, Bonek Tribun Timur, dan Bonek-Bonek yang murni ingin mendukung Persebaya mungkin bisa mengeluarkan pernyataan sikap untuk melakukan aksi Moratorium Awaydays.

Aksi ini dikhususkan untuk laga away di Jawa karena mudahnya Boling mengakses lokasi pertandingan. Berbeda dengan laga di luar Jawa yang membutuhkan biaya besar. Lokasi pertandingan di luar pulau memang secara otomatis mem-filter Boling untuk datang. Karena Boling tak mungkin mau mengeluarkan uang untuk tiket kapal atau pun pesawat.

Jika Bonek berbesar hati mau menghentikan perjalanan awaydays di Jawa, maka yang tersisa adalah Boling yang masih nekat datang ke stadion. Aparat keamanan bisa dengan mudah memantau keberadaan Boling dan bisa menyikatnya ketika mereka berbuat kriminal.

Bonek pernah berpuasa mendukung Persebaya selama lebih dari empat tahun tak hanya di luar kandang namun juga di Surabaya saat timnya dimatikan federasi. Namun, kecintaan Bonek kepada Persebaya tidak akan luntur. Saya pikir Bonek mampu melakukan Moratorium Awaydays di Pulau Jawa untuk sementara waktu. Toh, ada siaran langsung televisi yang bisa kita pakai untuk mendukung Persebaya.

Butuh pengorbanan besar untuk bisa menjadi lebih baik. Apakah Moratorium Awaydays bisa memberantas Boling? Entahlah, yang jelas kita sudah melawan mereka. Seperti tulisan Pramoedya Ananta Toer dalam novel Bumi Manusia, “Kita telah melawan Nak, Nyo. Sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.”

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display