Renungan HUT ke-91: Persebaya adalah Emosi Jiwaku

Iklan

Dua hari lagi, tim kebanggaan kita semua akan merayakan hari jadi yang ke-91. Namun, ada nuansa keprihatinan yang dirasa saat Persebaya akan berulang tahun, yaitu masuknya Green Force ke zona degradasi.

Bagi penulis, meskipun sedih Persebaya ada di zona merah, namun di sisi lain penulis bisa sedikit memaklumi karena Persebaya baru bangkit kembali setelah sekian lama ditidurkan oleh PSSI. Tentu penulis masih sangat berharap supaya tim ini segera berbenah lebih serius lagi demi prestasi yang lebih baik lagi.

Namun tidak semua bisa beranggapan seperti penulis. Ada dari teman-teman Bonek yang merasa tidak puas. Ketidakpuasan mereka timbul karena mungkin mereka mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadap tim ini agar bisa langsung jadi juara atau setidaknya menembus papan atas di Liga 1 musim ini.

Sayangnya, ketidakpuasan ini terlampiaskan dengan cara yang menurut penulis kurang tepat. Beberapa Bonek melakukan vandalisme di beberapa Persebaya Store. Penulis mengganggap mereka yang melakukan hal tersebut merasa bahwa selama ini keluhan mereka tidak didengarkan oleh pihak manajemen.

Iklan

Namun jika melihat dari sisi lain, aksi tersebut muncul karena rasa memiliki yang begitu besar terhadap Persebaya. Mereka prihatin dengan tidak adanya spirit Suroboyo-an yang ditunjukan ketika Persebaya bermain di lapangan

Bagi Bonek, Persebaya sudah mendarah daging. Persebaya adalah Emosi Jiwaku.

Menurut penulis, yang perlu dilakukan saat ini adalah menyatukan seluruh visi dan misi dulur Bonek agar bisa mendukung tim kebanggannya secara total tanpa melakukan suatu aksi yang mungkin akan merugikan Persebaya sendiri di kemudian hari.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display