Partai tunda dua tim mantan jawara kompetisi Perserikatan Persija melawan Persebaya tersaji di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (26/6).
Persebaya tidak dalam posisi yang ideal karena belum pernah meraih kemenangan di tiga pertandingan terakhirnya (rutin meraih hasil seri dan kalah). Sehingga saat ini terperosok di peringkat ke-14 klasemen sementara Liga 1. Pun demikian dengan skuat yang dibawa kali ini. Minus beberapa pemain-pemain intinya. Di antaranya David da Silva menepi karena cedera, Ruben Sanadi ijin karena urusan keluarga, Misbakus Solikhin, M. Irvan dan Oktafianus Fernando harus absen karena skorsing.
Yang menjadi masalah adalah sektor bek kiri. Dua orang pemain berposisi natural di sana harus absen. Menurut saya ada dua kemungkinan yang bakal dilakukan oleh Alfredo Vera. Yang pertama adalah tetap bermain dengan pakem 4-3-3 dan menurunkan Abu Rizal yang multifungsi di posisi bek kiri dan M. Syaifudin di kanan. Sedang yang alternatif kedua adalah merubah formasi biasanya menjadi 3-4-3. Dengan menempatkan tiga bek tengah murni yang dimiliki dan empat, bahkan bisa lima, gelandang mungkin bisa menjadi kekuatan tersembunyi yang belum dieksplorasi. Semoga saja…
Nah yang menjadi kendala berikutnya adalah ketajaman lini penyerangan Persebaya. Beberapa kesempatan mandul dan minim gol menjadi permasalahan klasik dari pertandingan ke pertandingan. Pasca cederanya David da Silva, Green Force kini hanya menyisakan satu striker murni, Rishadi Fauzi. “Lho kan masih ada Riky Kayame?” Mungkin begitu pertanyaan pembaca. Bagi saya, Kayame bukan striker murni. Lebih cenderung ke penyerang bertipikal false nine. Tetapi siapa pun yang dipasang nantinya, tetap dinantikan performa terbaik dan donasi golnya oleh suporter Bonek di seantero dunia.
Memaksimalkan sektor sayap jelas menjadi salah satu opsi penyerangan terbaik Rendi Irwan dkk. Soal kecepatan kala menyerang, jangan ditanya. Tetapi jangan hanya bermain tiki-taka saja. Sering melakukan umpan-umpan lambung diagonal di depan gawang dan rajin melakukan tendangan jarak jauh bisa menjadikan peluang mencetak gol bertambah.
Atensi khusus bagi lini pertahanan Persebaya. Waspadai kecepatan Riko Simanjuntak, umpan-umpan silang membunuh yang kerap di lancarkan oleh Ismed Sofyan, sundulan mematikan living legend Bambang Pamungkas serta kolektifitas tim Persija.
Seri mungkin menjadi hal terbaik. Tapi bila bisa memenangi laga kenapa tidak! Asal jangan kalah rek!
Mosok kado ultah 91 tahun diisi kekalahan. Wani menang! (dpp)