EJ – Mess Persebaya memiliki banyak cerita perkembangan sepak bola di Surabaya. Gelar-gelar yang didapatkan Bajol Ijo di masa lalu tertata rapi di balik etalase kaca. Terdapat juga jersey milik Eri Irianto yang dipajang di etalase tersebut. Jersey bernomor 19 itu menjadi saksi bisu meninggalnya sang legenda Persebaya.
Di hari ulang tahunnya yang ke-91, Persebaya mengadakan syukuran sederhana yang diadakan di Mess Karanggayam, Jumat (29/6). Irfan Jaya, Oktafianus Fernando, dan Otavio Dutra yang ikut acara bernostalgia dengan mess legendaris itu. Ketiga pemain itu memang pernah merasakan tinggal di mess.
Irfan Jaya pernah tinggal beberapa minggu di Mess Persebaya saat mengikuti proses seleksi. “Saya sendiri sempat menginap di mess ini selama satu bulan ketika proses seleksi bersama Persebaya,” ujarnya kepada EJ.
Meski memiliki latar belakang sebagai pemain didikan PSM Makassar, pemain bernomor punggung 41 itu memiliki rasa cinta kepada Persebaya yang tidak bisa diragukan. “Saya semakin semangat melihat piala-piala yang ada di mess. Piala-piala tersebut menjadi dorongan agar bisa memberikan piala untuk kontribusi kepada Persebaya. Semoga musim ini kami bisa membawa Persebaya ke papan atas,” jelasnya.
Lain halnya dengan Oktafianus Fernando, pemain binaan asli Internal Persebaya asal Indonesia Muda ini sudah merasakan bagaimana rasanya menjadi bagian dari Mess Persebaya. “Memang dulu saya pernah tinggal di mess ini. Jadi bagi saya mess ini sangat penting karena saya punya kenangan di sini dan kenal orang-orang yang berada di mess ini. Sekalian bernostalgia,” ucapnya.
Pemain yang akrab disapa Opan ini juga pernah masuk ke dalam skuad Persebaya junior, meskipun akhirnya ia berlabuh ke Persita Tangerang hingga 2016. Ia akhirnya bisa kembali membela klub kebanggaannya sejak kecil. “Harapan pribadi di ulang tahun ke-91 ini, saya ingin berkontribusi penuh untuk Persebaya. Dan sedikit PR buat saya untuk tidak terlalu sering mendapatkan kartu, kerena saya sering absen karena terkena akumulasi kartu,” imbuhnya.
Pemain yang juga memiliki kesan di mess ini adalah Otavio Dutra. Pemain yang sebelumnya pernah merumput bersama tim-tim besar Indonesia ini mengawali karirnya di Surabaya pada 2010-2012 sebelum akhirnya bisa kembali lagi pada 2018. “Kembali mengingat 8 tahun lalu saya datang ke sini membela Persebaya, klub pertama saya di Indonesia yang memiliki animo yang sangat besar terhadap sepak bola. Banyak cerita yang saya alami bersama tim ini. Saya juga tahu Persebaya dan Bonek sering datang ke sini jadi saya senang bisa berkumpul bersama keluarga besar Persebaya dan Bonek,” ujar pemain asal Brasil tersebut.
Di momen ulang tahun ini, para pemain memiliki harapan yang tak jauh berbeda yaitu memberikan kontribusi penuh dan membawa Persebaya berjaya kembali dengan dukungan dari Bonek di setiap pertandingannya. “Kita bangun lagi kejayaan Persebaya, karena Persebaya memiliki sejarah yang besar dengan segudang prestasi,” tegas Opan. (don/ets)