EJ – Presiden Klub Persebaya Azrul Ananda, hari ini (4/7) tepat berusia 41 tahun. Di hari ulang tahunnya, pria yang akrab disapa Ulik tersebut memberikan catatan tersendiri untuk Persebaya. Selama 16 bulan menjabat sebagai CEO Persebaya, dirinya mengaku banyak hal yang terjadi naik turun seperti roller coaster.
Dalam sebuah catatan di halaman resmi Persebaya.id, Azrul bercerita naik turunnya Persebaya selama dia menjabat. Seperti saat Persebaya kembali ke kancah sepak bola nasional, menjadi juara Dirgantara Cup, juara Liga 2, ranking 3 Piala Gubernur Kaltim, hingga sekarang sudah kembali ke Liga1.
Di sisi lain, Persebaya hanya mampu mencapai delapan besar Piala Presiden 2018, dan masih bejuang di kompetisi Liga 1 musim ini. “Semuanya terjadi begitu cepat, semuanya harus dijalani sambil berjalan,” ungkap putra Dahlan Iskan itu.
Dia merasa bahwa Persebaya membutuhkan infrastruktur organisasi yang kuat dan seimbang. “Percuma punya tim yang kuat, kalau infrastruktur organisasinya rapuh. Sebaliknya, percuma punya struktur organisasi dan komersial yang kuat, kalau timnya berantakan di lapangan,” tulisnya.
Azrul berharap Persebaya bisa lebih kukuh dengan memiliki fondasi dari pembinaan pemain-pemain muda karena musim 2018 ini masih jauh. “Hingga akhir Juni ini masih sekitar sepertiga musim berjalan. Masih dua pertiga harus dilalui. Masih ada masa jeda transfer, di mana Persebaya masih bisa melakukan penambahan dan perubahan,” tambah ayah 3 anak itu.
Karena, menurutnya, sampai hari ini masih ada banyak pihak yang tidak ingin Persebaya meraih sukses. Caranya dengan memanfaatkan elemen-elemen di Persebaya untuk mengganggu kemajuan tim dan organisasi. (ets)