EJ – Laga Bhayangkara FC menjamu Persebaya akan menjadi duel adu tajam dua penyerang andalan masing-masing tim. Herman Dzumafo dari kubu tuan rumah dan David da Silva penyerang utama Bajul Ijo.
Herman Dzumafo
Usia boleh mendekati kepala empat. Tapi urusan ketajaman di depan gawang lawan, nama Herman Dzumafo Epandi jelas tak bisa diremehkan. Di usianya yang kini 38 tahun, Dzumafo tetap menunjukkan kapasitasnya bersaing di level tertinggi Liga Indonesia.
Meski kecepatannya mulai menurun seiring bertambahnya usia, Herman Dzumafo tetap menunjukkan kelihaiannya menjebol gawang lawan. Terakhir, penyerang naturalisasi kelahiran Kamerun itu ikut menyumbang satu gol kemenangan Bhayangkara FC atas Persipura pekan lalu. Satu gol ke gawang Persipura membuat Dzumafo kini mengoleksi tiga gol bersama The Guardian.
Berpostur tinggi besar, Dzumafo tak hanya unggul bola-bola atas. Penyerang berjuluk Super Dzuma itu juga cerdik mencari posisi di area kotak penalti lawan. Ia juga kerap berfungsi sebagai tembok pemantul bagi rekan-rekannya. Akan menjadi tugas Otavio Dutra untuk mematikan gerak Herman Dzumafo.
David da Silva
Persebaya bisa bernapas lega usai David da Silva dinyatakan pulih dari cedera. Da Silva terlihat fit ketika dimainkan pada babak kedua dalam laga kontra Bali United pekan lalu. Kembalinya Da Silva tentu membawa angin segar bagi lini serang Bajul Ijo.
Tanpa David da Silva yang menepi tiga pekan akibat cedera, Persebaya cukup kesulitan untuk mencetak gol. Kini penyerang asal Brasil tersebut punya kesempatan untuk menambah pundi-pundi golnya. Apalagi, David da Silva punya motivasi tersendiri untuk bisa menjebol gawang Bhayangkara FC.
Namun Da Silva tak bisa berjuang sendirian. Ia harus mendapatkan asupan bola-bola matang dari lini tengah Persebaya. Tugas sebagai penyuplai bola untuk David da Silva akan diemban oleh dua winger Persebaya dan juga Robertino Pugliara yang kerap muncul dari lini kedua. (rvn)