Ada beberapa klub mantan anggota Perserikatan di Indonesia yang memiliki gaya bermain ngeyel dan ngotot. Dua di antaranya adalah Persebaya Surabaya dan PSMS Medan. Persebaya dengan cara bermain rawe-rawe rantas khas Kota Pahlawan dan PSMS dengan ciri bermain rap rap dan ribak sude-nya. Kedua klub lawas ini akan bertemu dalam pertandingan pekan ke-16 Liga 1 2018 nanti (18/7) pukul 18.30 WIB di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Sudah pasti label partai klasik disematkan di pertandingan kali ini.
Kedua kesebelasan terakhir bertemu di babak perempat final Piala Presiden pada Februari 2018 silam. Hasilnya Tim Bajul Ijo harus takluk 3-4 dari Tim Ayam Kinantan melalui adu tendangan penalti. Setelah sebelumnya bermain imbang 3-3 (1-2) di babak normal.
PSMS datang ke Surabaya tidak dalam kondisi ideal. Pelatih kepala mereka, Djajang Nurjaman baru saja dipecat. Sementara penggantinya adalah asisten pelatih, Suharto SD. Disamping itu Tim Ayam Kinantan ini dikenal memiliki rekor buruk ketika melakoni laga tandang. Mereka tak pernah sekalipun menang saat melawat ke kandang lawan. Tentunya ini bisa menjadi modal tersendiri bagi Alfredo Vera untuk meramu kekuatan Persebaya.
Lini pertahanan Green Force harus mewaspadai kecepatan dari Suhandi dan Antoni Putro Nugroho. Pun demikian dengan ujung tombak asal Pantai Gading, Wilfred Yessoh, harus dijaga ketat. Ingat gol pertama PSMS kontra Persebaya di Piala Presiden 2018 lalu? Gol Yessoh tercipta karena dia berhasil mengecoh pemain belakang Persebaya. Namun beruntung winger cepat PSMS asal Ternate, Frets Butuan tak bisa bermain. Frets harus absen karena harus mengikuti Pekan Olah Raga Angkatan Darad (PORAD). Tapi tetap, jangan anggap enteng PSMS Medan rek!
Persebaya bakal mendapatkan suntikan tenaga baru. Dua pemain baru mereka, yaitu Raphael Maitimo dan OK John kemungkinan besar bisa bertanding nanti. Bisa jadi OK John akan menjadi starter pada pertandingan ini dan mengisi satu posisi di lini belakang Tim Bajul Ijo. Karena dampak cederanya beberapa pilar pertahanan Green Force. Sayangnya, Maitimo belum bisa dimainkan karena masih dalam proses pengesahan.
Kelemahan dalam bertahan Persebaya seperti saat menghadapi Bhayangkara FC pekan lalu diharapkan tidak terjadi lagi. Tentunya pelatih Angel Alfredo Vera sudah melakukan perombakan signifikan guna memperkuat tembok pertahanan Persebaya. Sedangkan di lini tengah, semoga trio M. Hidayat – Misbakus Solikin – Pugliara bisa dimainkan bersama sejak menit awal pertandingan. Statistik mencatat bahwa sejak masuknya kapten Misbakus, irama permainan Persebaya cenderung membaik dan mampu mencetak gol. Di lini depan, seperti biasa trio penyerang akan diisi oleh Oktafianus Fernando, David da Silva, dan Irfan Jaya. Perhatian khusus untuk David da Silva dan Irfan Jaya di laga nanti. Mitos jika Irfan Jaya mencetak gol maka Persebaya tak pernah kalah. Sedang bagi David “Robocop” da Silva, sudah lama sekali Bonek menunggu selebrasi mencetak gol David di Stadion GBT. Terakhir adalah semangat Killing The Game. Skuat Persebaya harus memiliki semangat ini. Modalnya sudah ada. Tinggal bagaimana mereka menimbulkan semangat ini .
Kemenangan adalah jalan terbaik untung menapak ke posisi tengah klasemen sementara. Wani menang rek? Wani!