EJ – Samuel Reimas dipinjamkan Persebaya ke Perseru jelang Liga 1 berjalan. Ia adalah kiper ketiga Persebaya di Liga 2 2017, melapisi Miswar Saputra dan Dimas Galih. Pelatih Alfredo Vera lebih memilih Miswar dan Dimas serta mendatangkan Alfonsius Kelvan dan Reky Rahayu untuk mengisi kebutuhan tim di Liga 1.
Tak dinyana, kiper kelahiran Sorong ini bersinar bersama tim Cenderawasih Jingga. Ia sempat menggantikan posisi Annas Fitrianto sebagai kiper utama. Hingga pekan ke-18, ia telah mengemas 12 kali penampilan. Ia mencatatkan lima kali cleansheet dan sempat masuk dalam daftar pemain terbaik pekan ke-4 versi Liga 1.
Di laga perdananya bersama Perseru, ia membawa timnya mengalahkan Bhayangkara 1-0. Ini merupakan kemenangan pertama Perseru musim ini.
Reimas berkesempatan reuni bersama bekas rekan setimnya saat Persebaya bertandang ke Serui, Selasa (31/7) kemarin. Sayang, karena terikat klausul peminjaman, jebolan klub internal Persebaya, Anak Bangsa, itu harus puas menyaksikan pertandingan dari bangku penonton.
EJ berhasil melakukan wawancara eksklusif terkait perjalanannya selepas menanggalkan seragam Green Force. Berikut petikan wawancara selengkapnya:
Sejak dipinjamkan Persebaya ke Perseru, adaptasi dengan tim baru bagaimana?
Di Perseru susana kekeluargaan sangat erat dan saya nyaman disini. Kalau sudah nyaman pasti adaptasinya sangat baik.
Di Perseru, kamu punya kesempatan bermain lebih besar sebagai kiper utama?
Kalau masalah kiper utama, disini saya bukan kiper utama, tapi sering diturunkan. Kiper di Perseru semua siap main, tergantung pelatih percayakan siapa yang harus turun bermain, itu aja.
Sempat masuk daftar pemain terbaik Liga 1 ya?
Kalau masalah itu benar, kiper terbaik Liga. Itu semua karena karunia Tuhan, saya bisa masuk daftar kiper terbaik.
Apa perbedaan yang kamu rasakan saat membela tim di Perseru dan Persebaya?
Ya sama aja sih mas, nggak ada perbedaan. Yang saya rasakan di Persebaya sama dengan yang saya rasakan di Perseru. Nyaman berada di Persebaya dan Perseru karena kekeluargaanya di kedua tim ini yang bikin saya nyaman.
Tercatat sebagai kiper dengan cleansheet lima kali. Apa sih rahasianya?
Ya karena kerja keras dalam latihan dan selalu berdoa buat Tuhan harus jadi lebih baik lagi. Selain itu juga dibantu dengan teman-teman dalam tim, khususnya lini belakang, saya dibantu teman-teman dan puji Tuhan bisa mencatat cleansheet.
Nggak bisa main lawan Persebaya dan hanya bisa nonton, apa yang kamu rasakan? Dukung yang mana nih?
Iya benar mas, nggak ikut karena ada aturan peminjaman. Gimana ya, senang sih karena bisa ketemu teman-teman semua, bisa lepas kangen sama teman-teman. Masalah dukung siapa? Harus profesional tentu saja, sekarang saya berseragam Perseru, apapun alasanya tetap dukung Perseru, hehehehe…
Terakhir, apakah suatu saat ingin kembali berseragam Persebaya?
Semua saya serahkan sama Tuhan. Kalau memang masih dikasih kesempatan kembali pasti kembali. Semua juga tergantung manajemen Persebaya. (iwe/rul)