Rian Kenang Masa Kecil, Awalnya Pilih Striker dan Sebut Bejo Pelatih “Jahat”

Bejo Sugiantoro dan Rachmat Irianto berpelukan usai mengalahkan Persela. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Nama Rachmat Irianto sudah tidak asing di telinga para pendukung Persebaya. Pemain berusia 18 tahun itu berhasil menembus skuad Tim Nasional Indonesia U-19 di bawah asuhan pelatih Indra Sjafri. Putra Bejo Sugiantoro tersebut rupanya memiliki cerita di balik perjalanan panjangnya sebagai bek muda tangguh saat ini.

Pemain yang akrab disapa Rian ini pertama kali mengenal sepak bola melalui Ayahnya. Saat Persebaya menjuarai Liga Indonesia musim 2004, Bejo mengajak Rian untuk berfoto bersama Piala juara kala itu. Secara tidak langsung momen-momen yang dirasakan Rian semakin mendekatkan dirinya ke dunia sepak bola.

Akun Instagram Bejo Sugiantoro, Berfoto Dengan Rian Saat Raih Gelar Juara

“Awal mula karena sudah diajarkan oleh orang tua saya. Bagi yang belum tahu, Ayah saya adalah Bejo Sugiantoro, dari situlah saya mengenal sepak bola,” ungkapnya saat tanya jawab bersama salah satu brand olahraga melalui live Instagram pribadi Rian.

“Saya masuk SSB waktu itu Indonesia muda dari TK sudah diikutin. Dan karena bapak dari dulu juga di situ juga (Indonesia Muda) jadi saya juga di situ,” imbuhnya

Iklan

Pemain yang juga pernah terpilih masuk Indonesia U-13 ini, mengaku bahwa dirinya dulu ingin menjadi seorang striker saat masih kecil. “Dulunya saya adalah seorang striker. Jadi bek karena Ayah nggak tega. Karena setiap main sering dipukul oleh bek lawan. Lalu Ayah saya bilang kamu jadi bek saja. Waktu itu saya berpindah ke posisi bek ketika kelas 5 SD,” ujar pemuda berusia 18 tahun ini.

Rian juga menceritakan momen ketika memiliki sepatu bola pertamanya. “Saya punya sepatu bola pertama ketika itu waktu SD, itu masih dibelikan orang tua. Dan sekarang sudah tidak tahu ke mana (sepatu pertamanya),” kenang Rian.

Lucunya, pemain yang akan berulang tahun pada 3 September mendatang ini mengatakan jika sosok pelatih yang jahat menurutnya adalah Ayahnya sendiri. “Pelatih yang jahat itu Ayah saya sendiri. Bukan jahat sebenarnya, tapi keras. Cuma ya gitu emang mendidik anaknya pingin lebih baik dari Ayahnya. Jadi saya pulang latihan ya sering nangis gitu,” curhatnya sambil tertawa.

Saat ini, Rian sedang mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas U-19 untuk Piala AFC 2018. (ets)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display