Djanur Akui Gagal Ubah Ritme Permainan Persebaya

David da Silva melepaskan tembakan ke arah pertahanan PS TIRA. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – PS TIRA tampil efektif ketika menaklukkan Persebaya dengan skor akhir 2-0, Selasa (11/9) malam kemarin. Skuat asuhan Nil Maizar itu berhasil mendikte permainan Persebaya lewat permainan disiplin di setiap lini.

Pressing ketat yang dilancarkan pemain-pemain PS TIRA membuat lini tengah Persebaya gagal mengembangkan permainan. Dalam laga kontra PS TIRA, sektor tengah Persebaya dipercayakan kepada Misbakus Solikin, Robertino Pugliara dan Rendi Irwan. Solikin dimainkan sedikit lebih ke dalam, sedangkan Robertino dan Rendi berorientasi menyerang.

Strategi Djadjang Nurdjaman menempatkan Rendi dan Robertino adalah agar Persebaya tampil lebih menyerang. “Harapan saya dengan dua gelandang serang akan lebih menyerang,” ungkap Djadjang usai laga.

Namun nyatanya strategi Djadjang tidak berjalan baik lantaran PS TIRA bermain disiplin, baik di area tengah maupun di lini belakang.

Iklan

“Tapi kenyataannya PS TIRA pun melakukan defense yang cukup bagus, dan mereka melakukan counter yang juga cukup bagus,” imbuh pelatih yang akrab disapa Djanur tersebut.

Hanya memasang Solikin sendirian di pos gelandang bertahan membuat PS TIRA leluasa menguasai duel di lini tengah. Sepanjang laga, Solikin terlihat kewalahan menghadapi double pivot PS TIRA yang diisi oleh Manahati Lestusen dan Izmy Hatuwe.

“Sebenarnya buat Solikin bukan hal baru. Dia biasa main di situ, tapi sepertinya hari ini dia kurang kuat di posisi itu,” ungkap Djanur usai laga.

Djanur sendiri memang tak punya banyak pilihan di pos gelandang bertahan. Cedera panjang yang dialami Nelson Alom membuat Persebaya benar-benar kehilangan sosok ball winner di lini tengah. Absennya Fandry Imbiri juga membuat Djanur lebih memilih mengembalikan OK John sebagai bek tengah.

“Di belakang kami ada masalah dengan tidak bisa tampilnya Imbiri. Sehingga kami memainkan OK John di belakang bersama Dutra,” lanjut Djanur.

Ketika Persebaya tertinggal satu gol hingga menit ke-50, Djanur berturut-turut memasukkan tiga pemain menyerang untuk mengubah keadaan. Namun keputusan Djanur memasukkan Oktafianus Fernando, Riky Kayame dan Rishadi Fauzi justru berujung malapetaka bagi Persebaya. PS TIRA kembali menambah gol melalui Dzimitriy Rekish, memanfaatkan lengahnya konsentrasi lini belakang Bajul Ijo.

“Di lini serang kami kurang memanfaatkan kecepatan. Walaupun sudah memasukkan Riky Kayame dan di akhir-akhir Rishadi Fauzi dengan harapan untuk mengubah ritme. Tapi karena kami sudah tertinggal, mungkin itu yang membuat pemain bingung. Sebetulnya kami sudah berusaha untuk memperbaiki itu,” pungkas Djanur. (rvn)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display