Ini Komentar Ratu Tisha dan Iwan Budianto Terkait Provokasi Aremania

Sekjen PSSI, Ratu Tisha, menyaksikan laga Arema FC ves Persebaya dari tribun VVIP Stadion Kanjuruhan. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Laga panas antara Arema FC melawan Persebaya disaksikan langsung oleh Sekjen PSSI, Ratu Tisha, dan Kepala Staf Ketum PSSI sekaligus CEO Arema FC, Iwan Budianto. Sayangnya, ada aksi tidak simpatik yang ditunjukkan suporter tuan rumah, Aremania, kepada pemain Persebaya.

Saat istirahat babak pertama, dua orang Aremania, salah satunya dirijen Yuli Sumpil, memasuki lapangan. Yuli terlihat melakukan provokasi dengan menabur uang di depan Robertino Pugliara yang sedang melakukan pemanasan. Sontak, kiper cadangan Alfonsius Kelvan, berusaha menghalau keduanya. Namun, salah satu Aremania mendatangi Alfonsius dan tetap melakukan provokasi. Insiden itu berakhir setelah petugas melerai dan pemain Persebaya menahan Alfonsius untuk tidak meladeni dua orang Aremania itu.

Selain insiden di atas, usai laga berakhir, ratusan Aremania terlihat memasuki lapangan. Salah satu Aremania juga terlihat melakukan provokasi dengan menyobek logo Persebaya di depan pemain.

Alfonsius Kelvan mencoba menghalau dua Aremania yang mengganggu Robertino Pugliara. Foto: Joko Kristiono/EJ

Aksi itu disayangkan banyak pihak. Apalagi dilakukan di depan petinggi PSSI. Kepada wartawan, Ratu Tisha mempertanyakan mengapa suporter masih melakukan hal yang dilarang.

Iklan

“Saya sebenarnya tak bisa komentari suporter, karena tak dalam porsinya. Seperti halnya polisi pasang lampu merah, tapi pas paginya tak ada polisi, lampu merah itu diterobos, itu lah kondisi budaya kita. Ini ada apa, kenapa ekspresikan diri dengan hal yang sudah dilarang?” kata Ratu Tisha, seperti dikutip dari Jawapos.com.

Menurutnya, insiden tersebut bukan kesalahan sepak bola. Ia menyalahkan individu yang melakukan hal-hal terlarang tersebut. “Saya tak bawa ini ke rana sepak bolanya. Kita harus tanya secara mendalam, apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki ini. Masalahnya bukan fundamental sepak bola,” tandasnya.

Sementara, Iwan Budianto menyayangkan kejadian tersebut, terutama aksi yang ditunjukkan Yuli Sumpil. “Iya saya sudah lelah mengingatkan dia,” ujar Iwan Budianto, seperti dilansir BolaSport.com. “Masih ada saja hal-hal seperti itu,” lanjutnya.

Tindakan provokasi Aremania bisa mengakibatkan keluarnya hukuman dari Komdis PSSI. Berkaca pada hukuman Persib yang cukup berat akibat ulah suporternya, Komdis seharusnya menghukum Arema FC dengan sanksi yang tidak ringan. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display