Cerita Alfonsius Kelvan tentang Insiden yang Melibatkan Dirijen Aremania

Alfonsius Kelvan mencoba menghalau dua Aremania yang mengganggu Robertino Pugliara. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Tujuh pemain cadangan Persebaya, termasuk kiper Alfonsius Kelvan, bergegas melakukan pemanasan di sisi selatan lapangan Stadion Kanjuruhan, Malang, usai babak pertama laga Arema FC melawan Persebaya berakhir. Saat itu, kedudukan masih sama kuat 0-0.

Hujatan, makian, sumpah serapah, disertai pelemparan diarahkan kepada pemain Persebaya yang sedang melakukan pemanasan. Namun Alfons dan pemain lainnya tetap tenang dan tak menghiraukannya.

Dua orang, salah satunya dirijen Aremania, Yuli Sumpil, tiba-tiba masuk lapangan dan berjalan ke arah para pemain Persebaya. Anehnya, tak ada aparat keamanan yang menghentikan. Alfons memilih cuek meski melihat aksi kedua orang itu. “Saya cuek karena mungkin mereka mau ambil sesuatu yang jatuh,” ungkap Alfons kepada EJ, Senin (8/10).

Alfons mengingatkan para pemain Persebaya lainnya untuk tetap tenang. Namun, mereka tetap mendekat. Tak hanya itu, Yuli Sumpil melempar uang kertas ke tanah sambil memanggil para pemain Persebaya untuk memungutnya.

Iklan

Sontak, Alfons merasa geram. “Keluar kamu!” teriak Alfons sambil menunjuk ke arah Yuli Sumpil. Kiper berkepala plontos itu merasa bahwa apa yang dilakukan dua Aremania itu melanggar regulasi.

Bukannya keluar, satu orang Aremania yang menemani Yuli Sumpil makin beringas dan mendekati Alfons. Sumpah serapah langsung keluar dari mulutnya yang dialamatkan kepada Alfons. Ia sempat memukul tangan Alfons. “Saya kaget langsung refleks pasang kuda-kuda. Jadi bukan saya ladeni. Saya hanya refleks. Apalagi ia terus maju,” lanjut mantan kiper Bali United itu.

“Kalau tak ingat sanksi bakal saya ladeni,” lanjutnya.

Tak lama, guard Arema FC datang dan menghalau dua Aremania itu untuk keluar lapangan. Sementara para pemain Persebaya menenangkan Alfons dan membawanya menjauh.

Alfons menyesalkan insiden itu. Ia merasa heran mengapa dua Aremania itu bisa masuk lapangan dan melakukan intimidasi kepada pemain. Alfons meminta PSSI untuk memberikan sanksi tegas.

Persebaya memang kalah dari Arema FC lewat gol Nur Hardianto di menit 70. Namun keberanian Alfons “melawan” intimidasi Aremania patut diacungi jempol. (iwe)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display