Kembangkan Pondasi AV, Bukan Hilangkan

Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Persebaya butuh seorang nahkoda yang bisa meneruskan. Bukan mengubah ketika kompetisi hampir selesai dan berada di posisi yang tidak aman. Ketika coach Alfredo Vera (AV) mengundurkan diri seketika harapan untuk bermain dengan pola baru butuh waktu yang sangat lama. Ditunjuknya Djadjang Nurdjaman banyak mendatangkan ekspektasi besar terhadap pelatih yang berhasil membawa Persib juara itu. Namun tidak bagi penulis… *hehehehe.

Pola permainan long ball dan mengandalkan kecepatan winger menjadi ciri khas permainan dari Djanur. Persebaya memiliki banyak winger dengan kemampuan lari yang sangat cepat. Sedangkan pola coach AV dengan permainan pendek merapat serta antar lini yang mempunyai chemistry tidak terlihat di pola permainan Djanur dan seakan-akan hilang. Pondasi yang sudah kuat seharusnya tidak diubah secara langsung oleh pelatih akan tetapi harus diteruskan serta dikembangkan dengan taktik sesuai keinginannya.

Coach Djanur bisa meniru Allegri ketika menggantikan posisi Conte di Juventus. Ketika Juventus kala itu terkenal dengan pola 3-5-2 ala Conte harus berusaha membiasakan dengan pola 4-2-3-1 ala Allegri. Pondasi yang dibangun oleh Conte adalah lini pertahanan yang sangat kokoh dengan defensive line tinggi serta diteruskan oleh Allegri dengan pressing yang sedikit lambat.

Pola kekuatan Persebaya dari Liga 2 terlihat dari lini belakang yang di gawangi oleh Fandry Imbiri. Serta chemistry lini tengah ke lini depan sudah terlihat sejak Liga 2 dengan statistik setiap pertandingan di mana Persebaya selalu memenangkan ball possession dan selalu menciptakan peluang tembakan ke gawang. Ketika jaman AV, ia tidak memiliki plan B ketika taktiknya sudah terbaca. Dan sekarang Djanur juga begitu dengan strategi long ball. Seharusnya Djanur tidak menghilangkan skema yang di tinggalkan oleh coach AV dan tetap menggunakan pola yang diinginkan dengan melihat situasi serta kondisi lawan yang dihadapi.

Iklan

Semoga keajaiban serta dewi fortuna selalu berada di Persebaya di sisa Liga 1 ini dan tidak hanya numpang lewat di kompetisi Kasta Tertinggi di Indonesia.

Salam Satu Nyali, Wani!

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display