EJ – Absennya David da Silva mempengaruhi kinerja lini depan. Rishadi Fauzi yang diplot menggantikan da Silva rupanya tidak tampil seperti yang diharapkan. Banyak peluang emas terbuang karena Rishadi gagal mengkonversinya menjadi gol.
Dari evaluasi Djadjang Nurdjaman, lemahnya penyelesaian akhir menjadi masalah bagi lini depan. Untuk itu, Djanur berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut. “Kita manfaatkan pemain yang ada. Kita drilling terus dalam penyelesaian akhir. Banyak peluang yang kita ciptakan tapi tak satu pun menjadi gol. Karena kita lemah dalam penyelesaian,” ujar Djanur usai latihan di GBT, Senin (15/10).
“Kita juga mengalami kesulitan karena ada beberapa pemain yang tidak turun. Sementara itu mereka adalah (pemain) kunci di lini depan. Besok ada David dan Robertino (absen). Tapi kita ada tambahan dengan kembalinya Irfan (Jaya),” tambahnya.
Djanur juga dipusingkan dengan absennya Robertino Pugliara hingga akhir musim. Persebaya juga tak bisa menambah pemain untuk menggantikan Robertino. Di posisi attacking mildfielder, biasanya hanya ada Robertino dan Rendi Irwan. Jika Rendi bermasalah mau tak mau Djanur harus membuka opsi baru.
“Salah satu usahanya itu. Tapi tidak menutup kemungkinan kita akan mengoptimalkan pemain lain. Masih ada Osvaldo (Haay), Riky Kayame. Mungkin akan kita lakukan dalam latihan dua hari ini,” kata Djanur.
Untuk mengatasi absennya Da Silva, Djanur mulai memikirkan opsi memainkan winger sebagai striker. “Yang pasti kita akan memutar posisi dari pemain-pemain yang ada. Kita berusaha untuk itu walau pun kita kehilangan David. Tapi kita coba dengan pemain yang ada,” pungkasnya. (iwe)