Laga Persebaya melawan Persija Minggu (4/11) besok memunculkan kekhawatiran jika Bonek akan menyanyikan lagu-lagu rasis untuk The Jakmania, kelompok suporter tim Macan Kemayoran. Hubungan Bonek dan The Jakmania memang memburuk pasca kedua kelompok bentrok di Bantul. Lagu-lagu rasis yang ditujukan untuk The Jak pasca peristiwa itu masih terdengar di GBT meski yang bermain bukan Persija.
Keluarnya aturan melarang lagu-lagu rasis dinyanyikan suporter saat mendukung timnya berlaga menjadi sesuatu yang harus diperhatikan. Pasalnya, wasit akan menghentikan pertandingan sementara jika ada nyanyian rasis. Komdis PSSI akan memberikan sanksi kepada klub dan suporter yang kedapatan melanggar peraturan baru itu.
Persebaya masih mempunyai 5 laga setelah laga melawan Persija. Jangan sampai Bonek terkena sanksi, misal dilarang menonton laga hingga akhir musim, hanya gara-gara laga besok penuh nyanyian rasis. Yang kita harapkan adalah Persebaya menang dan pertandingan berjalan lancar tanpa adanya nyanyian rasis.
Bonek harus memberikan dukungan secara positif. Salah satunya, kita bisa mengganti nyanyian rasis dengan nyanyian untuk melemahkan mental lawan. Bonek juga bisa menyanyikan lagu-lagu sindiran buat Persija.
Kita tak perlu malu meniru apa yang dilakukan PSIS dan Persipura Fans. Mereka menyanyikan lagu Sway milik Michael Buble (cek video di bawah) dan mengganti liriknya dengan kata-kata pelemah mental pemain-pemain Persebaya.
Kita baca lirik lagu yang dinyanyikan PSIS dan Persipura Fans sambil membayangkan lagu Sway di kepala.
“Ayo, ayolah PSIS… bikin malu… Persebaya
Ayo, ayolah PSIS… bikin malu… Persebaya.”
— PSIS Fans
“Ayo, ayolah Persipura… bikin malu… Persebaya
Ayo, ayolah Persipura… bikin malu… Persebaya.”
— Persipura Fans
Lagu itu terbukti membikin kecut para pemain Persebaya dan tentu saja Bonek. Meski begitu, kedua kelompok suporter menyanyikan lagu itu bukan untuk membuka permusuhan kepada Bonek tapi lebih untuk melemahkan mental lawan. Dan ini sah-sah saja karena masih dalam koridor sportivitas.
Untuk lawan Persija, Bonek bisa menyanyikan lagu sindiran untuk mereka. Masih menggunakan Lagu Sway, namun liriknya diubah.
“Kamu tak bisa apa-apa… tanpa Papa… tanpa Papa…
Kamu tak bisa apa-apa… tanpa Papa… tanpa Papa.”
Lirik di atas hanya contoh. Bonek bisa memakai lirik apa saja yang tujuannya untuk melemahkan mental lawan tapi masih dalam koridor sportivitas. Dan tentu saja tidak rasis.
Selama ini, jika Persebaya menjamu lawan di GBT, Bonek lebih fokus menyanyikan lagu-lagu pujian untuk Persebaya dan Bonek. Apalagi untuk tim-tim yang kita anggap saudara. Bonek mungkin merasa sungkan untuk membuat “lagu khusus” untuk tim tamu. Entah karena khawatir jika lagu-lagu itu akan merusak hubungan persaudaraan atau ada motif lain. Namun semestinya Bonek tidak usah berpikir seperti itu. Toh rivalitas hanya 90 menit. Asal lagu-lagu yang dinyanyikan untuk tim tamu tidak mengandung unsur rasis atau SARA, suporter tamu akan mengerti jika itu dilakukan dalam koridor sportivitas. Yah, seperti PSIS dan Persipura Fans.
Bagaimana? Apakah sudah menyiapkan lagu khusus untuk Persija? (*)