EJ – Wasit Faulur Rosy tiba-tiba menghentikan pertandingan antara Persebaya melawan Bhayangkara FC pada menit 27. Saat itu, Bonek menyanyikan chant sindiran untuk polisi. “Tugasmu mengayomi… Tugasmu mengayomi… Pak Polisi… Pak Polisi… Jangan ikut kompetisi…”
Kapten Rendi Irwan dan pemain Persebaya lainnya langsung menanyakan kepada wasit mengapa pertandingan dihentikan. Pelatih Djadjang Nurdjaman dan asisten pelatih Bejo Sugiantoro juga ikut melancarkan protes. Namun wasit tetap pada keputusannya. Setelah terhenti beberapa saat, wasit pun meniup peluit tanda pertandingan dilanjutkan.
Usai laga yang berakhir dengan kemenangan Persebaya itu, Djanur mengaku tidak tahu mengapa pertandingan dihentikan. “Saya tidak tahu persis mengapa dihentikan sama referee. Tapi saya menghimbau kepada Bonek untuk support kami secara santun, elegan, dan tetap sportif,” ujar Djanur.
Ini adalah pertama kalinya wasit menghentikan pertandingan Persebaya di Gelora Bung Tomo. Persebaya terancam mendapatkan sanksi karena wasit menganggap lagu yang dinyanyikan Bonek melanggar aturan.
Pada 8 Oktober 2018, Komite Eksekutif PSSI mengeluarkan surat edaran yang memuat peraturan baru tentang penghentian pertandingan.
“Penghentian sementara permainan, pertandingan sepakbola saat adanya nyanyian dan/atau koreografi oleh suporter yang mengandung unsur SARA (Suku Ras dan Agama), pesan politik dan penghinaan,” tulis edaran itu.
Tentu masih bisa diperdebatkan apakah lagu yang dinyanyikan Bonek termasuk kategori nyanyian yang mengandung SARA, pesan politik, atau penghinaan. (iwe)