Persebaya vs Bhayangkara FC: Ini Bukan Derby!

Foto: Yosia Reborn for EJ
Iklan

EJ – Pertandingan antara Persebaya melawan Bhayangkara FC malam nanti merupakan pertandingan krusial bagi kedua tim. Persebaya dengan target tiga poin untuk semakin mendekati target di awal musim, dan tim tamu Bhayangkara FC yang membutuhkan kemenangan untuk menjaga asa menjadi juara. Dari segi teknis pertandingan nanti akan menarik, namun perihal sisi non teknis pertandingan nanti juga tak kalah menarik untuk diulas.

Sejarah yang buruk di antara kedua tim menjadi alasan mengapa pertandingan nanti akan menjadi sangat sengit. Semua Bonek tentu mengetahui bahwa Bhayangkara FC adalah tim yang dulunya pernah mengaku sebagai Persebaya saat masih ber-homebase di Surabaya. Keberadaan mereka juga yang membuat Persebaya dibekukan secara paksa oleh PSSI. Hingga akhirnya pada 30 Juni 2016, mereka harus berganti nama karena kalah di pengadilan terkait merek, logo, dan nama Persebaya. Mereka pun sempat berkali-kali ganti nama dan berganti-ganti homebase. Dan akhirnya saat ini mereka memiliki nama tetap Bhayangkara FC dan ber-homebase di Jakarta.

Meskipun sempat beberapa tahun di Surabaya, bukan berarti laga malam nanti layak disebut Derby. Karena Bhayangkara FC tidak memiliki sejarah apapun dengan Persebaya selain mengaku-ngaku sebagai Persebaya. Bahkan, pertemuan pertama kedua tim pun berlangsung saat Bhayangkara FC sudah ber-homebase di Jakarta di mana mereka sudah melepaskan embel-embel Persebaya ataupun Surabaya.

Dari sisi teknis, Persebaya saat ini merupakan tim paling hot di Liga 1. Tren positif Persebaya dengan mengalahkan sejumlah tim papan atas merupakan buktinya. Meskipun Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman enggan timnya disebut Giant Killer namun faktanya tim-tim papan atas sudah dikalahkan Persebaya dalam beberapa pekan terakhir.

Iklan

“Jangan dihembus-hembuskan Persebaya spesialis penakluk raksasa atau sebutan semacamnya saya takut berdampak negatif ke tim,” ujar Djanur ketika konferensi pers sebelum laga.

Djanur juga mengingatkan anak asuhnya untuk tidak meremehkan Bhayangkara FC. “Saya sebagai pelatih memandang kami akan berhadapan dengan tim kuat jadi harus dihadapi dengan serius dengan motivasi yang sama, bahkan kami harus lebih termotivasi jangan sampai meremehkan,” lanjut mantan pelatih Persib Bandung dan PSMS Medan itu.

Komposisi Persebaya yang full team jelas menguntungkan bagi Djanur. Rendi Irwan yang sempat sedikit diragukan menjadi starter setelah mengalami cedera melawan Bali United, kini sudah berlatih penuh.

Sementara itu Bhayangkara FC datang ke Surabaya dengan kondisi bagus. Kemenangan dua laga terakhir melawan Madura United dan Persipura menjadi bekal bagi tim asuhan Simon McMenemy. Kembalinya pemain terbaik Liga 1 2017 Paulo Sergio juga menjadi berkah bagi tim yang berkandang di Stadion PTIK tersebut. Teror Bonek pun tidak sedikitpun membuat Bhayangkara FC panik.

“Pertandingan lawan Persebaya bakal jadi pertandingan berat, tapi situasi suporter tidak akan mengintimidasi kami,” ujar Simon ketika konferensi pers sebelum laga.

“Kami banyak meraih kemenangan (di tandang), kami bisa menang di lawan Persib juga di Jayapura (lawan Persipura) dan kami ingin melakukannya di pertandingan besok, jadi kami tidak akan terganggu dengan intimidasi suporter,” lanjut Simon.

Bhayangkara FC merupakan tim dengan kemenangan tandang terbanyak sebanyak 7 kali dan juga tim dengan rekor tandang nomor 2 di Liga.

Pertandingan nanti malam diprediksi akan berlangsung sengit karena faktor Bonek yang akan memberikan dukungan dan teror ekstra bakal menjadi kunci. Selain itu, Persebaya yang merupakan tim terproduktif di Liga 1 bakal menghadapi Bhayangkara FC yang menjadi tim dengan kebobolan paling sedikit ketiga di Liga 1. Tak hanya itu, Persebaya juga mendapatkan motivasi ekstra dari tiga punggawa mereka yang pernah membela Bhayangkara FC. Yakni OK John, Otavio Dutra, dan Fandi Eko Utomo. Tak ketinggalan juga David Da Silva yang dibuang oleh tim tamu sebelum kompetisi resmi dimulai. (mni)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display