Rendi Irwan Bercerita Suka Duka Musim 2018 Bersama Persebaya

Rendi Irwan merayakan gol Fandi Eko Utomo. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Kompetisi Liga 1 2018 hampir berakhir, banyak hal telah dilalui Persebaya Surabaya di tahun pertama kembali ke kasta tertinggi Liga Indonesia. Kapten Persebaya, Rendi Irwan mengungkapkan sedikit kesan pribadinya.

“Tahun ini bisa dibilang menyedihkan tapi juga ada bahagia,” ujar Rendi Irwan memandang lika-liku perjalanan Persebaya tahun ini.

“Di saat kami mengalami kekalahan begitu banyak itu cobaan bagi kami semua, dari pelatih, manajemen hingga ketika pergantian pelatih pun,” ungkap gelandang asal Dusun Klagen, Sukodono, Sidoarjo itu.

Jika dilihat ke belakang, perjalanan Persebaya musim ini memang tak semulus yang diharapkan. Green Force pernah berada dalam masa sulit ketika kalah beruntun atas PSIS Semarang, Persib Bandung dan akhirnya kalah di Stadion Marora dari Perseru Serui. Tiga kekalahan beruntun itu membuat pelatih Angel Alfredo Vera harus mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala.

Iklan
BACA:  Akhir “Drama” Rendi, Lega Bisa Bertemu Keluarga

Pergantian nahkoda dari Alfredo ke Djadjang Nurdjaman juga tak semulus yang dibayangkan. Djanur-sapan akrab Djadjang Nurdjaman- harus melalui proses trial and error sebelum menemukan racikan yang benar-benar pas bagi Persebaya.

Lima laga awal dilatih Djanur, Persebaya hanya mampu meraih satu kali kemenangan atas Mitra Kukar dan satu kali hasil imbang melawan Sriwijaya FC. Tiga laga lain melawan PS Tira, Arema FC dan Borneo FC berakhir dengan kekalahan.

“Setelah laga melawan Borneo, kami diskusi mencari penyebab kekalahan kami, syukur pemain tetap kompak,” ujar Rendi dalam kesempatan wawancara terpisah.

BACA:  Harapan Kapten Rendi di Hari Ulang Tahunnya

Setelah laga melawan Borneo FC itu Persebaya perlahan bangkit. Menghadapi tim-tim papan atas Persebaya justru berhasil meraih kemenangan besar lawan Persib Bandung, Madura United, Persija Jakarta, PSM Makassar, Bali United dan Bhayangkara FC.

“Kami syukuri di putaran kedua sampai akhir musim boleh dibilang bangkit dari keterpurukan, dulunya main kurang konsisten syukur empat pertandingan sebelum lawan PSMS (1/12) bisa meraih hasil baik,” ujar Rendi.

Selanjutnya di laga terakhir melawan PSIS Semarang (8/12), Rendi dan seluruh skuad Persebaya ingin memberikan yang terbaik untuk suporter. “Jika pelatih menurunkan saya selalu siap,” ucap Rendi. (riz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display