Andik Vermansah, Romantisme atau Prioritas?

Iklan

Posisi Penyerang dan Posisi Timnas

Pada awal kompetisi Liga 1 2018 yang lalu, sempat terjadi polemik untuk mendatangkan Andik. Di kala itu, santer diberitakan proses kepindahannya batal karena harga yang terlalu tinggi, yang membuat Persebaya mundur dari perburuan. Kini, tentu saja perekrutan pemain untuk musim 2019  akan menjadi domain pelatih dan management. Manager klub telah memberi ancer-ancer akan mempertahankan 70 persen dari skuad yang ada. Berarti ada sekitar 7-8 pemain yang akan diganti. Setelah pasti akan menangani tim lagi musim depan, coach Djadjang Nurdjaman sudah bisa memulai membidik siapa-siapa saja yang masuk daftar rekomendasi untuk dikejar oleh management.

Pendapat subjective saya soal Andik, well kita harus melihat dari evaluasi komposisi tim musim ini di-linear-kan dengan posisi yang bersangkutan. Kita bersama tahu bahwa posisi natural pemain yang memulai karir pro di Surabaya ini adalah penyerang sayap atau bisa juga dipasangkan sebagai penyerang lubang. Di posisi yang sama, tahun ini Persebaya memiliki Irfan Jaya, Oktafianus Fernando, Feri Pahabol, Riky Kayame dan Osvaldo Haay. Nama terakhir ini bahkan menjadi the raising star dengan penampilan moncer di beberapa pertandingan terakhir (raihan 1 haatrick dan total gol 10, nomor 2 di tim di bawah David da Silva). Bukan tidak mungkin musim depan, Osvaldo akan kembali mengenakan seragam merah putih. Jika ini terjadi, 2 penyerang sayap Persebaya memiliki peluang untuk absen diwaktu bersamaan ketika timnas bermain. Pun kalau jadi Andik datang, bisa jadi bahkan 3 sekaligus! Ini mengingat Irfan Jaya dan Osvaldo Haay keduanya masih berusia di bawah 23 tahun, masih memungkinkan membela timnas kelompok umur. Pemain-pemain yang akan direkrut yang juga harus mempertimbangkan faktor ini, kita tidak mau tim menjadi jomplang setiap ada event timnas. Pemain asing mungkin bisa menjadi solusi.

Romantisme atau Prioritas?

Iklan

Faktor paling besar yang saya lihat yang mendasari pendapat untuk mendatangkan Andik Vermansah adalah romantisme. Banyak yang rindu melihat liukan dan sprint Andik membelah bek-bek lawan seperti dulu di Gelora 10 November. Pun dibumbui dengan cerita kecintaan yang bersangkutan terhadap klub, yang ditandai pernyataan tidak akan membela klub selain Persebaya di Indonesia.

Tapi, apakah dari sisi teknis dan efisiensi perekrutan ini akan membawa manfaat yang lebih? Jujur saya melihat agak kurang. Apalagi ditambah dengan harga yang tinggi. Konon kontraknya di Kedah saja untuk 1 musim mampu menembus angka 1 M. Wajar saya lihat management di awal musim ini (dan mungkin awal musim depan) cukup alot dalam me-nego yang bersangkutan. Belum lagi penampilan terakhir yang saya lihat berbeda dari masa jayanya sekitar 3-4 tahun yang Lalu.

Lebih lanjut, apakah sektor sayap penyerangan merupakan sektor prioritas untuk ditambal musim depan? Well, dengan raihan gol tertinggi musim ini, dengan segala rotasinya, saya melihat posisi ini memiliki kinerja cukup baik, dengan sumbangsih tertinggi dibanding sektor lain. Mengikat kembali para pilar di sisi ini saya pikir menjadi prioritas yang cukup urgent saat ini, mengingat hanya Irfan Jaya yang dikontrak sampai akhir musim depan (kabar terakhir bahkan Irfan akan meminta melalukan re-nego nilai gaji).

Saya justru melihat sektor belakang dan tengah menjadi sektor yang lebih urgent untuk ditambal. Green Force memiliki rekor kebobolan yang cukup banyak, bahkan tertinggi di antara tim-tim lain di top 6. Khusus untuk pertahanan, Persija Jakarta menjadi juara dengan raihan gol kebobolan yang paling sedikit, sama halnya dengan musim lalu yang juga paling minim tertembus jala gawangnya. Dengan rekor kebobolan musim ini 48 (rata-rata 1,4 gol) lini inilah yang menurut saya menjadi yang wajib nomor satu untuk ditambal terlebih dahulu. Juga bahkan, Persebaya terlihat sangat pincang ketika ada pemain inti di belakang yang harus absen. Pun dengan kualitas yang ada saat ini di belakang bisa dijadikan evaluasi. Lalu bergeser ke lini tengah, ketimpangan juga terjadi di sektor ini. Beruntung di pertandingan-pertandingan terakhir trio dadakan Rendi, Misbakus dan Fandi cukup solid, tanpa ada yang absen lama. Pemain baru dengan kemampuan yang lebih mumpuni sepertinya bisa dijadikan prioritas agar rotasi dalam mengarungi kompetisi musim depan dapat berputar dengan baik.

Pelatih, Management, dan Perburuan Juara

Namun, semuanya kembali ke tangan pelatih dan management. Tadi di atas saya hanya memberi gambaran dan pendapat pribadi. Saya pun berpikir, jika Osvaldo ternyata lepas, atau Feri Pahabol lepas, atau David da Silva lepas, atau Oktafianus lepas (amit-amit!) semua paparan di atas menjadi lebur. Yang jelas, bagi saya, menuruti kemauan supporter dalam mendatangkan si A, si B dan si C bukan menjadi pertimbangan utama dalam perekrutan. Kolaborasi antara penilaian pelatih dan management adalah yang utama dalam melepas dan mengambil pemain. Kita bonek, pada akhirnya akan mengharap Persebaya ada pada posisi yang lebih tinggi di akhir kompetisi mendatang, lebih tinggi dari yang sekarang. Bagi saya pribadi, perburuan Andik datang atau tidak datang, yang lebih penting musim depan Green Force-ku ada diperburuan Juara, titik!

*) La Gusti Negeri, Bonek yang berdomisili di Belanda, Bercita-cita musim depan bisa menyanyikan Song for Pride di GBT, Twitter: @la_gusti

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display