Enggan Disebut Duet Pelatih, Bejo: Tak Ada Dua Matahari di Persebaya

Foto: Persebaya.id
Iklan

EJ – Selama ini, banyak yang menyebut keberhasilan Persebaya merangsek ke papan atas karena kinerja duet pelatih Djadjang Nurdjaman dan Bejo Sugiantoro. Namun, Bejo rupanya enggan dengan sebutan duet pelatih. Jika dipercaya menangani Persebaya di Liga 1 2019, Bejo lebih senang disebut sebagai asisten pelatih dengan Djanur sebagai head coach.

“Perlu digarisbawahi, duet pelatih di 2018 telah berakhir. Semua komposisi pemain, satu head coach, tidak ada duet pelatih lagi. Saya mengundurkan diri dari bagian duet pelatih,” ucap Bejo usai laga melawan PSIS (8/12).

Bejo mengaku jika ia telah berkoordinasi dengan Djanur dan mengatakan hanya ada satu head coach Persebaya untuk musim depan. “Tidak ada dua matahari di Persebaya. Jika dipercaya di 2019, saya akan membantu coach Djanur sebagai asisten pelatih, bukan duet,” tegasnya.

Saat ditanya tentang prestasi Persebaya yang mampu mengakhiri kompetisi di papan atas, Bejo mengatakan jika semua berkat kerja keras dan anugerah.

Iklan

“Di awal saya ditunjuk jadi caretaker, tujuan saya seperti yang saya ungkapkan di instagram bahwa Persebaya adalah panggilan jiwa dan raga saya untuk menyelamatkan tim ini. Di dalam perjalanan kita bisa berbuat sesuatu dan sekarang bisa di papan atas, itu salah satu anugerah dan hasil dari kerja keras dalam mengemban amanah ini,” ujar Bejo.

Setelah terseok-seok di pertangahan musim, Persebaya berhasil melampaui targetnya untuk finish di papan tengah atas pada akhir kompetisi. Green Force meraih peringkat 5 klasemen dari 18 klub peserta Liga 1. (eka)

 

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display