Transfer Pemain, Antara Kebutuhan Tim, Harga Pemain, dan Keinginan Customer

Foto : Visnu Suwarto for EJ
Iklan

Di dunia sepak bola yang sudah kita kenal, pasti tidak pernah lepas dengan yang namanya bursa transfer. Tentu kita masih ingat bagaimana bintang dunia dibeli klub-klub top Eropa dengan harga fantastis sehingga memecahkan rekor pemain termahal dunia. Hal itu karena memang permainannya bagus dan menguntungkan klub dari sisi prestasi di lapangan dan juga dari sisi penjualan merchandise.

Tentu kita bisa lihat bagaimana transfer Neymar dari Barcelona ke PSG yang diklaim dalam waktu 2 bulan hasil penjualan jerseynya sudah bisa menutupi harga transfer. Meskipun sampai saat ini kita juga tahu bahwa PSG masih kesulitan untuk meraih trofi yang diidamkan yaitu trofi Liga Champions. Pogba waktu ke MU juga berhasil meningkatkan pendapatan klub dari penjualan merchandise, apakah MU bisa langsung juara Liga Inggris? Tidak juga kan. Itu hanyalah contoh bahwa pembelian pemain bukan sekedar karena kebutuhan tim tapi juga harus bisa menunjang pemasukan dari penjualan merchandise dan kontrak dengan sponsorship.

Industri sepak bola memang sedang memasuki masa di mana gaji tinggi dan trofi adalah hal yang diutamakan oleh pemain bintang. Bagi pemain yang masih berkembang, selain gaji mendapatkan waktu bermain selalu menjadi alasan bagi pemain mau menerima tawaran dari sebuah klub. Mungkin hal inilah yang sedang menjadi ramai dikalangan pecinta sepak bola khususnya Bonek sebagai suporter setia Persebaya. Di mana mereka selalu menginginkan klub untuk memulangkan pemain-pemain yang berasal dari Surabaya khususnya hasil didikan klub internal Persebaya. Apakah hal itu salah? Tidak ada yang salah dengan tuntutan suporter karena usulan mereka pasti akan dapat meningkatkan dukungan jika pemain idola bermain di klub yang dibelanya.

 

Iklan

Kebutuhan Persebaya (versi Customer)

Kita tahu kebutuhan mendasar tim Persebaya adalah mempertahankan 70 persen pemain yang ada. Tentu itu bukan pekerjaan mudah jika dilakukan setelah liga selesai dan sebagian besar pemain juga sudah dihubungi oleh klub lain yang menawarkan gaji lebih tinggi maupun trofi. Bonek tentu berharap Persebaya sebagai klub professional yang bisa memberikan pemain kontrak minimal 2 musim untuk pemain potensial dan usia di bawah 25 tahun.

Ataupun jika cuma bisa kontrak pemain satu musim, paling tidak ada klausul di dalam kontraknya akan diperpanjang jika: masuk tim inti terus menerus, membuat gol … selama semusim, atau tidak kebobolan lebih dari …” dengan peningkatan gaji … persen. Mungkin Bonek tidak akan mendapatkan kabar pemain meninggalkan klub melalui instagram pemain dan bukan dari klub.

Padahal di klub-klub Eropa jika pemain yang kontraknya akan habis 6 bulan sebelumnya sudah boleh mengumumkan kemana pemain itu akan bergabung di musim berikutnya. Anggap saja 70 persen pemain berhasil dipertahankan, bagaimana yang 30 persen? Posisi apa saja yang harus mendapatkan perubahan? Kalau dari pecinta bola 30 persen itu bisa digunakan untuk mendatangkan Bek Tengah yang tangguh, pelapis bek kiri, Gelandang serang, dan juga sriker haus gol.

Harga Pemain

Harga pemain selalu mengikuti progress pemain di lapangan. Semakin baik pemain bermain dan mampu membawa perubahan bagi klub yang dibelanya maka harga pemain secara otomatis pasti akan meningkat. Bagaimana dengan pemain Timnas? Sudah pasti lebih mahal dari pemain bintang yang belum pernah membela Timnas. Apakah Persebaya butuh pemain mahal atau yang murah? Semua bergantung kebijakan manajemen. Jika yang dibutuhkan pemain lokal, status pemain Timnas sudah pasti harganya mahal.

Apakah perlu pemain asing? Kalau bisa jangan terlalu banyak pemain asing. Selain harganya mahal harusnya pemain asing bisa menularkan ilmunya untuk menambah pengalaman dan media belajar pemain lokal saja. Kalo menurut saya, 3 pemain itu sudah banyak (untuk posisi bek, pemain tengah, dan striker). Kalau bisa sih 2 sudah cukup, khusus bek dan pemain tengah, karena semakin banyak striker asing tidak bagus untuk perkembangan Timnas yang kesulitan mencari striker handal dan juga mumpuni untuk bisa mengangkat prestasi. Bagaimana dengan pemain murah? Cukup mengangkat pemain dari klub internal dan dari tim U-19.

Keinginan Customer

Kenapa saya katakan customer, karena merujuk dari manajemen yang mengatakan bahwa Bonek itu customer bagi manajemen. Tentu kita pasti tidak pernah lupa bahwa “Pembeli adalah Raja”. Maka sangat wajar jika Bonek menyuarakan keinginan supaya Persebaya merekrut pemain idola mereka. Andik, Evan Dimas, Hansamu merupakan pemain yang diharapkan bisa diutamakan oleh manajemen untuk bisa memperkuat komposisi tim yang tampil tidak konsisten akibat adanya pemain yang dipanggil Timnas dan juga Cedera yang dialami pemain inti. Apalagi setelah kehilangan Fandry Imbiri, sudah pasti Persebaya butuh bek tangguh untuk bisa mengimbangi benteng pertahanan Otavio Dutra yang sudah mulai termakan oleh usia.

Evan Dimas diharapkan bisa menjadi solusi tidak adanya gelandang kreatif semenjak Robertino cedera parah, dan kapten Rendy Irwan juga tidak sanggup bermain 90 menit karena faktor usia. Sedangkan Andik yang sudah menjadi perdebatan di dunia maya sejak musim lalu merupakan pemain sayap yang diharapkan bisa mengisi kekosongan jika pemain seperti Osvaldo Haay dan Irfan Jaya dipanggil timnas. Apakah mereka pantas dibeli? Harganya terlalu mahal? Mereka adalah pemain berlabel bintang dan pemain Timnas sehingga wajar jika harganya mahal.

Perlu juga kita sadari kenapa Bonek tidak menginginkan merekrut pemain asing, karena Bonek ingin sekali melihat apakah slogan di setiap persebaya store juga berlaku di dalam Tim Persebaya yaitu “Bangga Beli Asli” (Asli Pemain Surabaya Dan Didikan Klub Internal Persebaya).

“Tidak Ada Pemain Bintang Yang Lebih Besar Dari Sebuah Klub”. Mungkin benar bagi klub yang sudah besar dan bergemilang banyak pemain bintang dan trofi. Tapi bagi klub yang ingin maju bukannya “Mendatangkan Pemain Bintang adalah Satu-Satunya Cara Supaya Klub Bisa Menjadi Besar”. Karena klub yang diisi pemain bintang akan mendatangkan pendukung fanatik yang berpotensi menambah pemasukan klub dari tiket pertandingan maupun merchandise. Apalagi jika bisa membawa juara (asal jangan juara dengan bantuan wasit dan federasi) maka klub pasti akan semakin besar.

Saran bagi Manajemen: sekali-kali cobalah menghibur Bonek dengan mendatangkan pemain idolanya. Seperti Bonek yang tidak pernah berhenti meningkatkan jumlah pemasukan persebaya baik melalui tiket pertandingan dan juga merchandise. (*)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display