Membandingkan Kualitas Andik, Evan, Hansamu dengan Pemain Persebaya Saat Ini

Koreo Bonek Tribun Timur /Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

Semua orang (Warga Surabaya) berhak untuk menjadi bagian dari Persebaya. Entah itu menjadi suporter, tukang calo tiket, pengurus, pemain, bahkan Presiden Bajol Ijo (julukan Persebaya) sekalipun.

Menanggapi permasalahan yang terjadi di Persebaya sekarang menjadi trending topic di Surabaya. Khususnya Bonek (Bonek-Bonita). Sebab, Green Force gagal mendatangkan pemain binaannya seperti Andik Vermansah, Evan Dimas, bahkan Hansamu Yama.

Saya melihat kegagalan mereka tak lepas dari keputusan manajemen termasuk sang Presiden. Saya melihat, apa yang dilakukan Azrul Ananda adalah keputusan yang abu-abu atau bahasa hukumnya samar.

Yang pertama, jika Andik, Evan maupun Yama datang, maka akan menimbulkan kecemburuan sosial di lingkungan pemain. Kita juga tahu sendiri, Persebaya finis di peringkat 5 tahun ini lantaran banyak hasil kerja keras pemain dari bawah.

Iklan

Sedangkan, saat Green Force masih terpuruk (bermain di Liga 2) nama-nama pemain tersebut tidak ada di tim. Tentunya, kemungkinan atau diduga manajemen menjaga kekondusifan di kubu Persebaya.

Apalagi materi pemain saat ini bisa dikatakan cukup bagus dan setara dengan tiga nama tersebut. Bahkan, mereka juga asli binaan internal dan Arek Suroboyo tulen.

BACA:  Asa Gruduk Jakarta Setahun Lalu

Contohnya, Hansamu Yama. Kualitas pemain ini hampir setara dengan Rachmat Irianto. Bahkan, usianya lebih muda dari Yama. Nilai plus lagi, Rachmat adalah anak kandung dari Bejo Sugiantoro. Hanya, pengalaman perlu sedikit ditingkatkan.

Namun, saya yakin Rachmat mampu bersaing dengan Yama. Untuk Evan Dimas, di Persebaya ada Fandi Eko Utomo dan Misbakus Solikin. Kualitas pemain tersebut bisa dikatakan setara dengan Evan.

Belum lagi di Persebaya U-19 ada nama Briliyan Aldama. Tentunya, sosok Evan bisa digantikan. Khusus Andik Vermansah, Persebaya banyak stok gelandang sayap. Seperti Irfan Jaya, Oktafianus bahkan Rendi Irwan bisa jadi alternatif

Saat ini juga ada nama Supriyadi pemain asli Surabaya yang membela Timnas U-16. Tentunya stok pemain sayap Persebaya masih banyak dan bakal lahir Andik-Andik baru di Surabaya, melalui pembinaan liga internal.

Menanggapi kritikan suporter yang menilai manajemen pelit alias medit, lantaran tak memenuhi permintaan Bonek, saya rasa faktornya bukan itu. Kalau manajemen pelit, tidak mungkin tahun lalu mendatangkan pemain sekelas Osvaldo Haay, Irfan Jaya, Dutra maupun David da Silva.

BACA:  Memaknai Rivalitas Melalui Pandangan Sanada dan Masamune

Nilai kontrak pemain tersebut, hampir setara dengan Andik maupun Evan. Lalu apa alasan manajemen tidak merekrut mereka. Yang bisa menjawab itu, adalah Azrul Ananda.

Meski Begitu, Evan, Andik, Hansamu Yama berhak untuk pulang (kembali ke Persebaya). Karena, itu permintaan dari jutaan Bonek yang ada di dunia termasuk di Indonesia.

Ibarat suatu negara, Persebaya adalah pemerintahannya. Sedangkan Bonek adalah rakyatnya. Jadi, kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Jika rakyat mengatakan A, maka pemerintah harus menurutinya.

Meski ada dalil-dalil yang bisa membantah atau tidak menuruti kemauan rakyatnya. Selagi itu yang terbaik, maka pemerintah wajib untuk menuruti kemauan rakyatnya. Karena undang-undang tertinggi ada di tangan Rakyat.

Salam Satu Nyali! WANI…!

*) Ainul Yakin, Wartawan/Reporter Bagian Hukum di salah satu media harian terbesar di Indonesia.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display