Bantah Tuduhan Match Fixing, Persebaya Akan Ambil Langkah Hukum

Azrul Ananda di acara Meet The President. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ – Persebaya dituduh melakukan match fixing. Melalui laporan salah satu media cetak nasional hari Minggu (6/1), Persebaya disebut terlibat pengaturan skor ketika bertanding di Liga 2 musim 2017 lalu. Manajemen Persebaya secara tegas menepis tuduhan tersebut.

“Saya tegaskan tidak ada, Persebaya tidak pernah mengambil keputusan atau menerima perintah untuk mengatur skor,” ujar Candra Wahyudi seusai acara Meet The President bersama Bonek dan media.

“Jadi saya kira ini blunder dari media yang menulis cerita dan kami manajemen pasti akan mengambil langkah hukum,” kata Candra. “Langkah hukum bisa melalui cara jurnalistik lewat dewan pers atau juga bisa ke ranah pidana,” tambahnya.

BACA:  Persebaya Bantu OK John dan Maitimo Cepat Beradaptasi

Sebelumnya Persebaya sempat dilaporkan salah satu media ikut “bermain” di laga babak 16 besar Liga 2 12 Oktober 2017 melawan Kalteng Putra. Green Force mendapat instruksi mengalah untuk memuluskan jalan Kalteng Putra ke babak 8 besar Liga 2.

Iklan

Persebaya ketika itu sudah dipastikan lolos babak 8 besar sebelum melawan Kalteng Putra. Sedangkan Kalteng Putra masih harus bersaing dengan Persigo Semeru FC untuk memperebutkan satu slot dari grup C.

BACA:  Persebaya Fokus Hadapi PSIM

Beberapa pihak dari manajemen disebut telah setuju untuk mengalah setelah berkomunikasi dengan Vigit Waluyo. Vigit adalah salah satu dalang pengaturan skor yang kini sudah ditahan di Lapas Sidoarjo atas kasus korupsi PDAM Sidoarjo.

Persebaya akhirnya harus kalah 0-1 dalam pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo itu dan Kalteng Putra lolos ke babak 8 besar dengan predikat juara grup C. Atas hasil terebut, Persebaya diduga telah menerima imbalan sebesar Rp 500 juta. (riz)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display