Amido Balde, Senjata Baru Green Force

Amodo Balde. Foto: Yosia Reborn for EJ
Iklan

EJ – Tak banyak striker asal Benua Afrika yang berhasil di klub sebesar dan setua Persebaya. Hanya ada satu nama yang dianggap berhasil untuk hal ini, yakni Musa Kallon asal Sierra Leone yang membawa Persebaya menjadi runner-up Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 1998/1999.

Gebrakan di bursa transfer dilakukan oleh manajemen Persebaya yang telah mengontrak striker internasional baru untuk menyongsong Kompetisi Liga 1 musim 2019 ini. Amido Balde menjadi pemain asing asal Afrika ke-14, pemain asing ke-73 dan pemain pertama asal Guinea-Bissau dalam sejarah klub ini. Terakhir klub kebanggaan Arek-Arek Suroboyo menggunakan jasa pemain mancanegara asal Benua Afrika adalah di tahun 2011 silam saat John Tarkpor Sonkaliey (Liberia) membela Persebaya di Kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).

Amido Balde, berasal negara Afrika Barat, Guinea-Bissau. Negara Guinea-Bissau sendiri adalah negara koloni Portugal yang baru merdeka tahun 1973 yang lalu. Tak heran jika para pemain sepak bola dari negara ini selalu bisa berkompetisi di Liga Portugal. Amido Balde sendiri telah menandatangani kontrak setahun bersama manajemen Tim Bajul Ijo. Balde pun sampai sekarang masih tercatat sebagai pemain Timnas Guinea-Bissau dengan jumlah caps sebanyak empat gim dan sebuah gol.

BACA:  Belum Fit, Cetak 4 Gol, Balde Dapat Sambutan Positif Bonek

Balde yang dilahirkan di Bissau, 16 Mei 1991 ini mengawali latihan perdananya bersama Tim Persebaya di Stadion Jenggolo, Sidoarjo. Impresi pertama penulis melihat sosok Balde adalah postur badan yang nyaris mirip dengan mantan pemain internasional asal Nigeria, Nwankwo Kanu. Kanu 197 cm, sedangkan Balde 193 cm. Sekilas cara mantan pemain Glasgow Celtic untuk melindungi bola sih oke. Tapi ini masih kesan pertama ya. Lha wong tadi Balde dan Kapten Ruben Sanadi berlatih terpisah karena sedang dalam taraf pemulihan kondisi. Nah sekarang tinggal bagaimana nanti Balde mengaplikasikan kemampuan dan kelebihan dengan rekan-rekannya di lapangan. Tentunya bergantung pada racikan tim pelatih juga kan?

Iklan

Mantan rekan satu tim Christian Bekamenga di FC Metz pada musim 2015/16 ini datang ke Surabaya dengan semangat yang sama seperti David da Silva dahulu. Yakni ingin membuktikan dirinya masih bisa bertaji di usianya yang masih muda, 27 tahun. Tapi tetap saja, kritik (baca: paido) khas Suroboyo selalu dinantikan untuk menyemangati mantan pemain SC Vitoria Guimaraes, Portugal ini.

BACA:  Balde Cetak Dua Gol, Persebaya Unggul 3-0 di Babak Pertama

Balde pun menjadi pemain Persebaya kedua yang pernah bermain bersama klub Ligue 1 Prancis, FC Metz setelah sebelumnya dilakukan oleh pemain berkebangsaan Belanda, Bep Bakhuys di dua periode. Yakni tahun 1937-1939 dan 1945-1946. Kebetulan keduanya pun berposisi sebagai penyerang.

Ok Balde, selamat berkerja bersama Persebaya. Selamat datang di Surabaya! Beri kami kebahagiaan dengan gelontoran gol kamu! (dpp)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display