Pengakuan Istri Para Pemain Persebaya yang Antusias Sambut Hujan Boneka

Devina Ferling. Foto: Bimbim/EJ
Iklan

EJ – Hujan boneka di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Jumat (29/3) lalu ternyata tidak hanya menyedot antusias dari Bonek. Istri para pemain Persebaya, rupanya juga tak ingin ketinggalan ikut terlibat dalam aksi yang kini mendapat banyak apresiasi itu.

Istri Misbakus Solikin, Devina Ferling, menceritakan mengenai antusiasme rekan-rekannya sesama istri pemain Persebaya. Sejak jauh hari dicetuskan, rencana aksi ini bahkan menjadi topik perbincangan hangat di sebuah grup aplikasi pesan singkat yang berisi istri para punggawa Bajol Ijo.

“Bahkan ada yang nge-share juga di grup ibu-ibu. Bilang jangan lupa bonekanya, jangan lupa bonekanya. Jadi kalau dikatakan istri gimana nih tanggapan apa antusias. Pasti antusias sekali,” ujarnya saat berbincang dengan EJ belum lama ini.

BACA:  Tessy Bicara Hujan Boneka dan Harapan terhadap Sesama Manusia

Terlebih, para istri pemain notabene memiliki naluri keibuan. Hal tersebut yang menurut Ferling kian menggugah niat istri para pemain ikut terlibat mendonasikan boneka untuk anak-anak penderita kanker.

Iklan

“Kalau istri, kan ibu – ibu yang punya anak ya. Mereka langsung antusias, ada yang langsung belanja pita (untuk tambahan aksesoris),” serunya.

Dalam kesempatan itu, Ferling mengaku membawa dua boneka ke stadion. Satu boneka hello kitty, satu lagi boneka beruang. Tidak ada alasan khusus yang melandasi Ferling memilih boneka itu, namun dia tetap mempertimbangkan para penerima boneka.

BACA:  Tessy Bicara Hujan Boneka dan Harapan terhadap Sesama Manusia

“Pengennya sih boneka buaya. tapi berhubung gak ada, jadi ya beli yang berbau cewek lah. Saya pikir bakal dikasih ke anak cewek sih biasanya. Jadi saya mikirnya yang nerima sih,” urainya.

Ferling yang sejak berusia belia sudah menjadi Bonita pun mengaku bangga dengan aksi tersebut. Dia menilai, Bonek memiliki kreativitas yang tidak terpikirkan oleh suporter lain di Indonesia.

“Karena itu diadaptasi dari luar tapi tidak ada yang meniru (di Indonesia) dan ini positif. Jadi gak perlu ada komentar negatif dan nyinyiran. Selama yang kita tiru itu positif, kita harus bangga,” pungkasnya. (dit/rul)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display