EJ – Skor 1-0 pada leg pertama (3/4) di Gelora Bung Tomo membuat Persebaya Surabaya dan Madura United harus tampil menyerang pada leg kedua (6/4) malam. Sebab, kedua tim belum berada di posisi aman untuk lolos ke final. Persebaya minimal membutuhkan hasil imbang untuk lolos. Sedangkan tim tuan rumah Madura United membutuhkan kemenangan dengan margin dua gol atau lebih agar bisa bertemu dengan Arema FC di final.
Oleh karena itu kedua tim akan mengandalkan kedua playmakernya dalam membongkar pertahanan lawan pada pertandingan malam nanti. Madura United dengan gelandang timnas Liberia Zah Rahan Krangar dan Persebaya Surabaya dengan pemain nomor 10 barunya Damian Lizio.
Zah Rahan Krangar
Pada leg pertama pemain bernomor punggung 29 ini benar-benar membuat Alwi Slamat kerepotan pada babak pertama. Hingga akhirnya di awal babak kedua Alwi harus digantikan dengan M. Hidayat. Hasilnya, pada babak kedua Hidayat berhasil mematikan pergerakan pemain terbaik Perang Bintang 2006 tersebut. Hal tersebut tentu membuat gelandang Persebaya harus waspada terhadap kelincahan Zah Rahan. Liukan-liukan dahsyatnya harus dihentikan sejak awal oleh gelandang bertahan Persebaya agar Zah Rahan tidak dapat menusuk ke wilayah pertahanan Persebaya atau memberikan umpan matang kepada para striker dari Madura United.
Damian Lizio
Pemain asal Bolivia ini benar-benar menunjukkan skillnya pada pertandingan leg pertama. Gocekan-gocekan mautnya membuat Asep Berlian harus beberapa kali melanggarnya. Kartu kuning pertama yang diterima Asep pun berasal dari pelanggarannya terhadap Lizio. Di leg kedua nanti, absennya Asep Berlian tentu membuat Lizio menjadi lebih bebas untuk berkreasi. Jika Lizio bermain seperti leg pertama dan bermain lebih efektif, bisa saja Lizio menjadi kunci dari Persebaya di pertandingan malam nanti. (mni)