Kerisauan Soal Suporter Persebaya Merangkap Calo Tiket

Bonek menukarkan tiket di Persebaya Store cabang Pasar Genteng. Foto: Bonek Metropolitan
Iklan

Persebaya dan Bonek adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dan selain itu keduanya saling membutuhkan. Bonek butuh Persebaya agar ada yang bisa dibanggakan dan menjadi hiburan di akhir pekan, lalu Persebaya butuh Bonek agar mendapat dukungan dalam setiap pertandingan maupun di luar lapangan. Dukungan dari Bonek buat Persebaya dalam kompetisi sangatlah bagus. Dari awal disahkan kembali oleh PSSI hingga mengikuti turnamen Piala Presiden, animo dan semangat pendukung Persebaya sangat tinggi dan sangat sering memenuhi stadion Gelora Bung Tomo.

Animo dan semangat yang tinggi sangatlah baik dan memberikan efek positif bagi Persebaya. Selain bisa menyumbang finansial untuk tim dari penjualan tiket dan merchandise, bisa juga menyumbang perekonomian warga sekitar stadion. Namun, animo tinggi ini selain bisa memberikan hal positif juga bisa memberikan hal negatif. Karena ini bisa menjadi lahan bisnis yang sangat menggiurkan bagi beberapa orang dengan memanfaatkan penjualan tiket, apalagi pada laga penting atau big match. Meskipun sistem penjualan tiket pertandingan Persebaya sudah melalui sistem online, masih saja ada yang bisa memanfaatkan celah itu untuk berbisnis. Orang-orang ini dari kalangan yang memang berniat tidak melihat sama sekali pertandingan atau mungkin kurang tertarik dengan pertandingan sepak bola hingga dari kalangan suporter atau dulur-dulur Bonek sendiri.

BACA:  Sesama Bonek Harus Saling Menghargai

Bisnis adalah bisnis. Dan bisnis itu menguntungkan. Saya setuju dan sepakat akan kata-kata itu. Tapi menurut saya, akan kurang baik atau etis dilakukan dalam penjualan tiket dengan memesan sebanyak-banyaknya dan dijual kembali dengan harga setinggi-tingginya. Saya tahu pasti ada juga yang tidak sependapat dengan saya, karena banyak faktor yang bisa menjadikan harga penjualan kembali tiket yang sudah dibeli dari online itu menjadi naik atau lebih mahal dari yang seharusnya dan saya setuju itu. Akan tetapi yang saya tidak setuju adalah mematok harga setinggi-tingginya dan melebihi batas wajar.

Mari kita hitung-hitungan faktor yang bisa mempengaruhi harga penjualan tiket kembali itu lebih mahal:

Iklan
  • Harga asli: Rp 50.000
  • Harga kuota internet (mungkin paling banyak 500 MB untuk 2 tiket): Rp 5.000 = Rp 2.500/tiket
  • Bensin untuk penukaran (mungkin jauh dan PP 1 liter) Rp 10.000
  • Print jika e-voucher-nya di-print: 1.500
  • Biaya admin (jika ada): Rp 5.000 berarti Rp 2.500/tiket

Totalnya: Rp 66.500

Jadi penjualan kembali itu mulai harga Rp 70.000 sampai Rp 85.000 adalah harga yang wajar. Di atas itu kurang wajar karena terlalu mahal untuk orang yang mendapatkan uang dengan susah payah. Apalagi penjualnya adalah sesama suporter yang datang sama-sama untuk mendukung Persebaya. Yang katanya kita semua adalah dulur akan tetapi kenapa mengambil keuntungannya sangat banyak? Kalian itu memiliki satu tujuan dan sama-sama mempunyai keinginan untuk melihat dan support langsung Persebaya di dalam stadion dengan tulus. Maka dari itu seharusnya kalian harus saling membantu bukan malah saling mencari keuntungan dari penjualan tiket ini.

BACA:  Mempertanyakan Penjualan Tiket Online Panpel Bali United

Jika memang bisa membeli 2 tiket dan ada sesama suporter masih belum dapat, kalian bisa menyuruh atau menawarkan untuk membeli dengan harga aslinya dengan menambahkan uang bensin atau dengan harga yang wajar atau semestinya jika ingin mengambil keuntungan. Jangan mencari keuntungan yang sangat banyak karena kasihan para suporter yang benar-benar sudah biasa mendukung atau support Persebaya di dalam stadion dan benar-benar mempunyai keinginan lebih untuk mendukung di laga penting ini.

Mari berpikir dan merenung. Karena tak semua suporter Persebaya atau dulur-dulur kita yang benar-benar tulus ingin men-support adalah orang yang bisa mendapatkan uang dengan mudah. Karena sejatinya manusia mempunyai tingkat kemampuannya sendiri-sendiri. Untuk menajemen, cari solusi untuk ini, karena ini sangatlah mengganggu hati dan pikiran saya. Dan saya tahu sulit untuk mencari solusi. Akan tetapi saya yakin pasti ada dan bisa menemukannya. (*)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display