EJ – Guna mengantisipasti hal yang tidak di inginkan saat laga final leg 1 antara Persebaya melawan Arema FC, Panpel menyiapkan kendaraan anti peluru atau mobil rantis untuk mengangkut para pemain dan ofisial Arema FC. Mobil rantis itu akan digunakan untuk tim Arema melakukan perjalanan dari hotel hingga Stadion Gelora Bung Tomo.
“Yang pasti satu mobil rantis untuk mengangkut pemain Arema, kita lihat kesiapan kepolisian karena dari pihak Kapolda yang mengkoordinasi langsung,” kata Ketua Panpel Persebaya Whisnu Sakti Buana saat di temui di Rumah Dinas Wawali Surabaya, Senin (8/4).
Rivalitas Persebaya dan Arema sudah tinggi sejak lama. Terlebih, kedua kelompok suporter masih rawan gesekan setiap kali laga kedua tim berlangsung. Pihak Panpel pun meminta Bonek untuk menjaga kondusivitas.
“Semoga suporter bisa menjaga semuanya, kayak kemarin waktu lawan Madura United sempat ada yang menyalakan flare terus dilempari langsung oleh para supporter. Kita harapkan para Bonek bisa menjaga seperti itu dengan harapan tidak ada lagi denda,” ujar pria yang juga Wawali Surabaya ini.
Sementara itu, Panpel menyebut alasan pengajuan jadwal menjadi sore hari. Menurut Wisnu, pertandingan digelar sore hari untuk mempermudahkan Kepolisian untuk melakukan pengamanan.
“Karena dari pihak kepolisian, memang kalau melihat Surabaya, apalagi ini laga lawan Arema. Maka tingkat kesulitan lebih tinggi apabila digelar malam hari. Sehingga kemarin ada kesepakatan, bahkan ada wakil PSSI yang datang kesini, semua bisa ngerti langsung. Akhirnya izin dikeluarkan jam 15.30. Pastinya lebih lancar soal pengamanan,” paparnya.
Secara terpisah, gelandang tengah Arema FC Hanif Syahbandi tak keberatan menggunakan mobil rantis. Bahkan, ia sudah terbiasa ketika melakukan laga yang dibilang panas. “Ini mungkin bagi Arema akan menjadi motivasi tersendiri. Naik rantis itu sudah biasa bagi kami. Bukan hal yang aneh,” tandasnya. (dit)