Menghitung Asa Persebaya Tambah Piala: Menanti Tuah Juara di Luar Kota

Persebaya keluar sebagai juara Liga 2. Foto: Joko Kristiono/EJ
Iklan

EJ Persebaya akan menjalani leg kedua final Piala Presiden 2019 pada Jumat (12/4) malam. Hasil imbang 2-2 menghadapi Arema FC di leg pertama (9/4) sangat tidak memuaskan bagi tim Bajol Ijo dan juga Bonek. Tetapi pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman masih bertekad untuk meraih juara di Malang.

”Hasil ini memang mengecewakan kami. Pun demikian dengan Bonek dan Bonita, karena harapan mereka sama dengan tim Persebaya,” kata Djanur sapaannya saat konferensi pers pasca pertandingan (9/4).

”Namun, ini bukan akhir segalanya. Kita masih punya peluang di Malang, kita akan habis-habisan untuk menang,” imbuhnya.

Persebaya juga bisa berharap dari keberuntungan Persebaya saat menjalani pertandingan final di luar Surabaya. Sejak statusnya dipulihkan oleh PSSI 2017 lalu, sudah dua kali Persebaya menjalani final di luar Surabaya. Dua pertandingan tersebut semuanya berakhir dengan kemenangan tim Bajol Ijo. Yakni pada saat Piala Dirgantara 2017 di Sleman dan Liga 2 2017 di Bandung.

Iklan

Final Piala Dirgantara 2017 (8 Maret 2017)

Turnamen pra musim sebelum menghadapi Liga 2 2017 benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh Persebaya. Menjelang kembalinya Green Force ke kompetisi resmi PSSI, tim yang saat itu diarsiteki oleh Iwan Setiawan berhasil menggondol trofi Piala Dirgantara 2017.

BACA:  Bukan Hari Libur tapi Stadion Full, Bonek Bikin Panitia Piala Presiden Bingung

Misbakus Solikin dkk berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Cilegon United 2-0 di final. Dua gol Persebaya diciptakan oleh M.Syaifuddin pada menit ke 24 melalui sundulan kepala setelah memanfaatkan sepak pojok dari Misbakus Solikin dan Oktafianus Fernando pada menit ke 40 setelah menerima umpan terobosan dari Rendi Irwan. Kemenangan 2-0 tersebut sekaligus menjadi revans bagi Persebaya setelah di fase grup B Piala Dirgantara 2017 sempat takluk 1-2 oleh Cilegon United

Final Liga 2 2017 (28 November 2017)

Berpesta di Bandung. Itulah yang dirasakan oleh para seluruh elemen tim Persebaya dan Bonek setelah mengalahkan PSMS Medan 3-2 di final Liga 2 2017. Meskipun kedua tim sama-sama sudah dipastikan lolos ke Liga 1, baik Persebaya maupun PSMS tetap bermain spartan.

Persebaya langsung unggul cepat pada menit kedua melalui sepakan dari Rishadi Fauzi. Enam menit berselang PSMS menyamakan kedudukan melalui tendangan penalti I Made Wirahadi setelah Andri Muliadi menyentuh bola dengan tangan di kotak terlarang.

BACA:  Imam Fadillah Bakal Tunjukkan Layak Bela Persebaya

PSMS membalikkan kedudukan menjadi 1-2 setelah pada menit ke 37 Roni Fatahilah mencetak gol melalui proses tendangan bebas yang spektakuler. Pada menit ke 41 Persebaya menyamakan kedudukan 2-2 melalui Irfan Jaya yang memanfaatkan bola rebound tendangan penaltinya yang ditepis oleh kiper PSMS Abdul Rohim. Skor imbang 2-2 mengakhiri babak pertama.

Di babak kedua, baik Persebaya ataupun PSMS sama-sama memiliki beberapa peluang namun tidak ada satu gol pun tercipta. Pertandingan harus dilanjutkan di babak tambahan 2 x 15 menit. Dua menit babak tambahan berjalan Irfan Jaya mencetak gol kemenangan Persebaya setelah menerima sodoran umpan dari Riky Kayame.

Berbekal dua memori tersebut, bisa saja pada leg kedua nanti Persebaya akan kembali meraih kemenangan di luar Surabaya dan menjadi juara Piala Presiden 2019. Yang terpenting, Hansamu Yama cs harus bermain ekstra keras, ngotot, ngeyel dan ngosek agar dapat mewujudkan impian tersebut. (mni)

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display