EJ – Abdul Rohim dipastikan akan menjadi starter di laga final leg 2 Piala Presiden 2019. Kepastian itu didapat setelah mantan pemain PSMS Medan itu ikut dalam dalam onpers jelang pertandingan, Kamis (11/4) siang.
Posisi penjaga gawang di final leg pertama dipercayakan kepada Miswar Saputra. Namun, Miswar melakukan blunder yang menyebabkan Arema FC bisa menyamakan kedudukan. Akibat blunder tersebut, Bonek meminta agar Miswar tak di pasang dalam starting line up dan digantikan Abdul Rohim.
“Kita bermain sebelas pemain, hampir 25 pemain di tim. Satu pemain di saat off day, pasti ada yang gantian. Itu semua wewenangnya coach Djanur. Situasi sepak bola setiap ada kesalahan, kritik, pasti ada perubahan. Namun semua adalah wewenang dari coach Djanur,” ujar asisten pelatih Bejo Sugiantoro.
Menurut Bejo, “paido” yang dilakukan Bonek terhadap para pemain Persebaya adalah bukti rasa cintanya kepada Bajol Ijo. Namun, “paido” tersebut tak selalu identik dengan kemarahan hingga pelemparan kepada pemain di lapangan.
“Saat di Liga 1 2018 kemarin, dia sempat terkena “paido” oleh Bonek. Itu adalah rasa cintanya Bonek kepada pemainnya sendiri. Tapi itu, saya rasa berlebihan. Karena Indonesia sudah maju sepak bolanya. Hal-hal seperti itu mengganggu nama besar Bonek yang sudah besar menjadi baik,’ ujar ayah dari Rachmat Irianto ini.
Tim pelatih dan para pemain selalu mendukung Miswar untuk segera bangkit. “Paido” yang dilakukan Bonek tentu menganggu mental pemain asal Aceh tersebut. “Kita di sini sebagai kekeluargaan, teman-temannya sudah support Miswar. Agar segera bangkit,” imbuhnya.
Secara terpisah, Abdul Rohim mengaku siap bermain di depan puluhan ribu Aremania. Bahkan ia menjadikan tekanan di Stadion Kanjuruan sebagai motivasi bermain baik. “Tekanan dari para supporter Aremania akan menjadi motivasi bagi saya sendiri, untuk modal pertandingan besok malam,” ungkapnya. (dit)
