Mengapa EJ Membuka Kolom Donasi

Foto: Joko Kristianto/EJ
Iklan

Pertengahan Oktober 2015, Emosijiwaku.com (EJ) lahir dengan berita perdananya tentang rencana uji coba Persebaya melawan Persatu Tuban. Saat itu, Persebaya sedang menghadapi konflik dualisme namun mulai menggeliat pasca dimatikan oleh PSSI. Tekad kami hanya satu, yakni membuat media yang khusus memberitakan tentang Persebaya. Dibanding kota-kota lain seperti Bandung dan Malang, belum ada satu pun media di Surabaya yang khusus membahas klub kebanggaannya. Padahal Surabaya merupakan kota terbesar kedua dan Persebaya adalah klub dengan banyak prestasi dan sangat melegenda.

Sejak saat itu, kami berusaha konsisten menghadirkan berita-berita tentang Persebaya setiap harinya. Tak hanya di website, kami juga melengkapi media baru ini dengan media sosial. Selain memproduksi berita, kami juga berinteraksi dengan follower melalui media sosial terutama Twitter. Mulai saat itu, jumlah pembaca website mengalami peningkatan. Jumlah follower EJ merangkak naik mencapai ratusan ribu dalam waktu cepat.

Yang menggembirakan, partisipasi Bonek dalam mengirimkan tulisan-tulisan tentang Persebaya juga semakin meningkat. Hingga saat ini, sudah ada 670 tulisan yang berasal dari Bonek dengan bahasan yang beragam, mulai dari tim hingga edukasi. Seluruhnya dilakukan secara sukarela.

Menariknya tak ada yang pernah membayangkan saat itu bagaimana Bonek yang kerap dianggap biang rusuh bisa membuat tulisan-tulisan bermutu. Pastinya perusuh tidak bakal mampu membuat tulisan yang baik bukan? Ini sedikit banyak mematahkan stigma jika Bonek adalah kaum yang kerjaannya berbuat onar.

Iklan

Seiring dengan membludaknya jumlah pembaca, tanggung jawab kami sebagai tim redaksi juga semakin berat. Secara tidak langsung kami dituntut menghasilkan berita-berita kredibel yang bisa dijadikan referensi Bonek dalam mendukung Persebaya serta berusaha membuat EJ terus hadir menemani Bonek.

Di sinilah masalahnya. Media ini tidak disiapkan sebagai entitas bisnis yang serius. Saat itu, impian kami hanya membuat media khusus Persebaya. Bagaimana media ini menghidupi diri sendiri tidak terlalu kami pikirkan. Padahal membuat media online seperti EJ membutuhkan modal yang tidak sedikit. Sebagai contoh, saat pembaca website naik maka otomatis kebutuhan server meningkat. Apalagi jika Persebaya sedang bertanding. Maka kebutuhan pembaca untuk mengonsumsi berita otomatis akan semakin tinggi.

Mungkin jika pembaca mengamati, terkadang website kami tidak bisa diakses. Memang server yang kami sewa seharga Rp 1 juta per bulan ini sudah saatnya di-upgrade. Namun kami terpaksa menahannya. Karena untuk upgrade, kami harus mengeluarkan dana sebesar Rp 2,5 juta per bulan. Angka itu cukup besar bagi kami di tengah-tengah pendapatan dari iklan yang tidak seberapa. Selain server, ada banyak pengeluaran seperti tim redaksi dan biaya liputan yang jumlahnya mencapai Rp 20 juta per bulan.

Bisnis media memang bisnis yang berdarah-darah. Hanya orang gila yang mau menggeluti bisnis media. Sebagai ilustrasi, untuk membuat media diperlukan SDM yang tidak sedikit. Jika melihat media mainstream, dibutuhkan SDM seperti wartawan, redaktur, fotografer agar media tersebut bisa berjalan. Semakin banyak SDM di tim redaksi maka kualitas media semakin bagus.

Namun, semakin banyak anggota tim redaksi maka cost juga semakin tinggi. Celakanya, tingginya biaya yang dikeluarkan di tim redaksi tidak berbanding lurus dengan jumlah pendapatan yang masuk. Iklan digital selain harganya murah juga sebagian besar masuk ke Facebook dan Google. Kami para publisher yang setiap hari memproduksi konten hanya mendapatkan remah-remah dari kedua raksasa itu.

Beruntung, SDM kami banyak diisi sukarelawan. Mereka menyediakan waktu dan tenaganya untuk membuat konten-konten untuk website dan media sosial. Saat ada sponsor masuk, kami membaginya di antara para sukarelawan. Meski begitu, ada beberapa posisi di redaksi yang telah digaji secara profesional.

Memang ada beberapa sponsor yang masuk, namun itu tetap belum cukup memenuhi kebutuhan kami. Karenanya mulai 2019 ini, kami mulai serius memikirkan bisnis. Sesuatu yang tidak pernah kami pikirkan saat membuat EJ. Apalagi saat itu di antara para pendiri, tak ada satu pun yang mengerti tentang bisnis. Kami adalah orang-orang konten. Namun kami harus mulai belajar bisnis karena tanpa bisnis yang baik, media ini lambat laun pasti akan mati.

Banner donasi

Program Donasi

Program donasi di media bukan barang baru. Di luar negeri, koran terbesar di Inggris, Guardian, juga membuka kolom donasi. Mereka meminta donasi dari pembacanya melalui media onlinenya, Guardian.com. Guardian memang mempunyai visi menghadirkan berita-berita secara gratis kepada pembacanya di seluruh dunia. Di antara tren berita berbayar di media-media luar negeri khususnya Amerika dan Inggris, Guardian keukeuh untuk menggratiskan beritanya. Sebagai gantinya, Guardian meminta pembacanya (tanpa paksaan) untuk memberikan donasi. Hasilnya mencengangkan. Setelah mengalami kerugian tiga tahun lalu, Guardian mendapatkan profit pada 2018. Selain pendapatan dari iklan dan oplah, Guardian kini mendapatkan revenue dari donasi pembacanya. Dan Guardian bisa mempertahankan independensinya dan menghadirkan berita-berita bermutu.

Di Indonesia, media online seperti Remotivi.or.id juga membuka kolom donasi. Pada 2018, mereka sempat akan berhenti operasi. Hingga kemudian membuka kolom donasi via Kitabisa.com. Hasilnya, mereka mendapatkan dana dari donasi sebesar Rp 723 juta yang cukup untuk menutupi kebutuhan Remotivi dalam setahun. Saat ini, program donasi Remotivi tetap berlanjut.

Cerita sukses keduanya inilah yang menginspirasi kami membuat program donasi. Para pembaca akan melihat iklan program donasi ini di bawah setiap berita kami. Idenya sederhana. Kami mengajak para pembaca untuk berkontribusi setiap bulannya dengan cara transfer melalui Bank, Gopay, atau Ovo. Daftar donatur dan dana yang masuk setiap bulannya akan kami pajang di website. Saat ini, dana donasi dari pembaca sudah mulai masuk dan untuk mengetahuinya bisa dilihat di halaman ini.

***

Dana yang masuk melalui iklan digital, EJ Store, EJ Merch, dan Donasi akan kami peruntukkan bagi kebutuhan media setiap bulannya. Kami berharap bisa merekrut tenaga-tenaga profesional yang membuat EJ semakin berkembang lebih baik dan lebih jauh lagi. Tentu muaranya adalah lahirnya karya-karya jurnalistik yang baik dan bermutu sesuai kebutuhan mayoritas pembaca kami yakni Bonek.

EJ berasal dari Bonek untuk Bonek. Dan selamanya akan seperti itu. Partisipasi para pembaca dibutuhkan agar EJ semakin berkembang. Meski tantangan ke depan semakin berat, kami akan berkomitmen dan berjuang agar EJ tetap hadir menemani anda dalam mendukung Persebaya.

Salam Redaksi

*) Untuk melakukan donasi, bisa lihat caranya dengan klik banner di bawah ini.

Komentar Artikel

Iklan

No posts to display